PT Pertamina EP Zona 4 mencatatkan jumlah produksi minyak saat ini mencapai 4.009 barel per hari (BPH). Angka ini meningkat 10 kali lipat dibandingkan 2019 sebesar 385 BPH.
PEP Zona 4 menyebut peningkatan ini didukung oleh program development drilling atau pengeboran pengembangan. Program ini merupakan kegiatan pengeboran lanjutan di lapangan migas yang sudah ditemukan sebelumnya. Kegiatannya fokus pada pengambilan minyak dan gas seefisien mungkin di area lokasi yang sudah ada maupun di area lokasi sekitarnya.
Peningkatan produksi minyak hasil development drilling terjadi seiring peningkatan realisasi jumlah rencana kerja pengeboran dari sembilan pada 2019 menjadi 72 rencana pada 2025. "Produksi minyak ini dari hasil pengeboran pengembangan, baik infill, interfield, maupun step out," kata Senior Manager Subsurface Development & Planning PEP Zona 4, Reza Nur Ardianto dalam siaran pers, dikutip Jumat (12/12).
Tidak hanya minyak, program pengeboran pengembangan juga meningkatkan produksi gas. Pada 2019 jumlahnya hanya 0,34 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD), naik 40 kali lipat menjadi 12,67 MMSCFD.
Reza menyampaikan peningkatan produksi migas PEP Zona 4 juga didorong berbagai inisiatif yang dijalankan secara terintegrasi. PEP Zona 4 menambah data baru melalui akuisisi seismik dua dimensi (2D) dan 3D, termasuk passive seismic.
Langkah ini berperan penting dalam pengembangan lapangan Gunung Kemala, Tanjung Miring Barat, Karangan Complex, Limau Complex, dan Prabumulih Barat. Perusahaan juga merevitalisasi data lama untuk menemukan potensi pengeboran baru di area Talang Jimar, Tanjung Tiga Barat, hingga Benuang Timur.
Secara total per 31 Oktober 2025, PEP dan Zona 4 mencatatkan produksi minyak 27.770 bph, naik dari 25.920 bph pada 2024. Produksi gas PEP Zona 4 mencapai 533 mmscfd.
