Bakso dan Lumpia: Warisan Kuliner Tionghoa yang Jadi Makanan Favorit Indonesia

tvonenews.com
5 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, tvOnenews.com-Bakso, mie ayam, lumpia, bakpao, hingga siomay menjadi kuliner yang sudah akrab di lidah masyarakat Indonesia. 

Namun, tahukah Anda bahwa semua hidangan tersebut berakar dari budaya kuliner Tionghoa yang dibawa oleh para imigran ratusan tahun lalu?

Kehadiran etnis Tionghoa di Indonesia telah tercatat sejak berabad-abad silam, dimulai dari gelombang migrasi melalui aktivitas perdagangan sejak abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Prasasti Watukula tahun 902 Masehi dari Kerajaan Mataram Kuno bahkan sudah mencatat kata "taufu" yang kini kita kenal sebagai tahu, membuktikan pengaruh kuliner Tionghoa sudah ada sejak zaman dahulu.

Tiga Gelombang yang Membentuk Cita Rasa Nusantara

Masuknya kuliner Tionghoa ke Indonesia terjadi dalam tiga fase besar. Fase pertama dimulai dari hubungan dagang antara Kerajaan Tiongkok dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Ekspedisi terkenal seperti perjalanan Laksamana Cheng Ho pada abad ke-15 membawa tidak hanya hubungan diplomatik, tetapi juga memperkenalkan berbagai bahan makanan seperti kedelai, leci, lengkeng, petai cina, dan labu cina.

Fase kedua terjadi ketika pedagang Tionghoa mulai menetap dan menikah dengan penduduk lokal, melahirkan kelompok Tionghoa Peranakan. Di sinilah akulturasi kuliner benar-benar terjadi. Mereka menyesuaikan resep asli Tiongkok dengan selera dan bahan lokal yang tersedia.

Fase ketiga berlangsung pada masa pemerintahan Hindia Belanda, ketika ribuan kuli kontrak Tionghoa didatangkan untuk bekerja di tambang dan perkebunan. Gelombang migrasi besar ini semakin memperkaya khazanah kuliner di berbagai wilayah Indonesia.

Dari Daging Babi Jadi Daging Sapi

Proses akulturasi kuliner Tionghoa di Indonesia sangat unik. Ambil contoh bakso. Dalam bahasa Hokkien, bakso atau "bah so" berarti daging giling yang merujuk pada daging babi. Namun karena mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, bakso kemudian dimodifikasi menggunakan daging sapi, ayam, ikan, bahkan udang.

Kecap manis juga merupakan hasil akulturasi sempurna. Awalnya, etnis =Tionghoa memperkenalkan kecap asin. Namun karena masyarakat Jawa tidak menyukai rasa asin tersebut, kecap ditransformasi dengan menambahkan gula kelapa, melahirkan kecap manis yang kini menjadi bumbu wajib di hampir setiap dapur Indonesia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kopra by Mandiri Hadirkan Inovasi Percepat Pembiayaan Pelaku Usaha
• 18 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Gawat! AI Mulai Gantikan Manajer, Banyak Perusahaan Rombak Struktur Kerja
• 1 jam laluviva.co.id
thumb
7 Daftar Promo Makanan dan Minuman Spesial 12.12 Desember 2025, Ada Marugame Udon hingga Chatime
• 8 jam laludisway.id
thumb
Stop Deforestasi, Pandawara Group Ajak Warga Indonesia Bersatu Membeli Hutan
• 8 jam lalugrid.id
thumb
BNI raih dua penghargaan ARA 2024, komitmen tata kelola diperkuat
• 4 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.