FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Presiden ke-7, Jokowi, mengenai adanya orang besar dan operasi politik di balik isu ijazah palsu memantik reaksi dari sejumlah pihak. Salah satunya Ahmad Khozinuddin, pengacara Roy Suryo Cs.
Dikatakan Ahmad, Jokowi justru harus membuktikan sendiri tuduhan tersebut jika ingin konsisten dengan standar yang sering ia ucapkan.
“Jokowi, kembali mengumbar tuduhan dibalik kasus ijazah palsu yang menjerat dirinya. Dia menyebut ada operasi politik dan orang besar dibalik kasus ini,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id (12/12/2025).
Ia melihat bahwa karena kasus ini bergulir sudah 4 tahun lebih. Maka Jokowi menuding ada orang besar dan agenda politik mendowngrade dirinya.
“Partai Demokrat yang selama ini menjadi pihak tertuduh, telah berulangkali membantah terlibat,” sebutnya.
Baru-baru ini, kata Ahmad, Sekjen Partai Demokrat, Herman Khaeron, meminta media menanyakan langsung pada Jokowi soal tuduhan tersebut.
“Bagi partainya, tak ada urusan dengan kasus ijazah palsu Jokowi,” tegasnya.
Lanjut Ahmad, pada kasus ijazah palsu, Jokowi begitu rajin mengulang-ulang mantra sihir yang berbunyi siapa yang menuduh, dia harus membuktikan.
“Kini, publik menggunakan logika yang sama, mendesak Jokowi untuk membuktikan tuduhan adanya orang besar dan agenda politik dalam kasus ijazah palsu,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa Roy Suryo Cs, telah membuktikan tuduhan ijazah Jokowi palsu melalui buku ‘Jokowi’s White Paper’.
“Telah begitu gamblang dan terperinci memberikan dasar, bukti dan argumentasi kesimpulan ijazah Jokowi palsu,” tukasnya.
Ahmad mengeklaim, publik juga telah meyakini ijazah Jokowi betul-betul palsu dengan menyaksikan perdebatan yang tidak berujung ini.
“Sederhana saja parameternya, mengutip pernyataan akademisi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Ciek Julyati Hisyam yang meyakini dan menyatakan di muka publik bahwa ijazah S1 Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah palsu,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa alasannya sederhana, jika ada dan asli Jokowi pasti berani menunjukan kepada publik.
Namun sejauh ini Jokowi tak berani menunjukan kepada publik dengan alasan hanya akan menunjukan di forum pengadilan.
“Tapi faktanya, untuk framing opini ijazah itu ditunjukan pada pengacaranya dan media secara terbatas. Tindakan ini, sebenarnya konfirmasi kedustaan Jokowi,” Ahmad menuturkan.
“Kembali ke soal tuduhan ada orang besar dan agenda politik besar dibalik kasus ijazah palsu Jokowi. Karena Jokowi yang menuduh, maka Jokowi yang harus membuktikan,” tambahnya.
Ahmad bilang, kubu Jokowi mestinya tidak hanya meminta Ros Suryo cs membuktikan tuduhan, tapi dirinya sendiri hanya mengumbar tuduhan tanpa bukti.
“Itu namanya buruk muka cermin dibelah. Akan tetapi, karena Jokowi terkenal pembohong. Maka dapat dipastikan, hingga kiamat kurang seminggu Jokowi tidak akan pernah membuktikan tuduhannya,” kuncinya.
(Muhsin/fajar)





