MerahPutih.com - Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kepala daerah untuk mengawasi praktik penebangan hutan ilegal dan sembarangan.
Hal ini diungkapkan Prabowo saat menyapa warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di posko pengungsian Jembatan Aceh Tamiang, Aceh, Jumat (12/12).
Menurutnya, semua pemerintah daerah harus meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan soal praktik yang buruk bagi lingkungan tersebut.
"Kita tidak boleh tebang pohon sembarangan. Kita minta Pemda semua lebih waspada, lebih awasi, kita jaga alam kita sebaik-baiknya," tegas Prabowo di depan para pengungsi.
Baca juga:
Pulang dari Rusia, Prabowo Langsung Terbang ke Medan Cek Bencana di Sumatera
Prabowo juga mengunjungi sejumlah titik banjir di Provinsi Aceh, salah satunya di Aceh Tamiang yang menjadi salah satu titik terparah yang dilanda bencana banjir dan longsor.
Sekretaris Kabinet RI, Teddy Indra Wijaya menjelaskan, bahwa ini merupakan kunjungan ketiga Prabowo ke lokasi bencana.
Sebelumnya, ia meninjau daerah terdampak di Sumatera pada Senin (30/12) dan kemudian kembali pada Sabtu (7/12).
Korban akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat terus bertambah.
Baca juga:
Pelajar Terdampak Bencana di Sumatera Dapat Bantuan Rp 2 Juta di Malaysia
Berdasarkan data BNPB per Kamis (11/12), tercatat 990 korban meninggal dunia, 224 orang masih hilang, dan 5.100 lainnya mengalami luka-luka.
Bencana ini melanda 52 kabupaten/kota di tiga provinsi tersebut. BNPB juga melaporkan, sebanyak 157,9 ribu rumah rusak dan sekitar 800 ribu warga masih mengungsi.
Infrastruktur publik turut terdampak, termasuk 1.200 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 581 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, dan 498 jembatan. (knu)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437042/original/044595900_1765195236-Timnas_Indonesia_U-22_vs_Filipina_U-22-6.jpg)


