Perang di Perbatasan Kamboja–Thailand Semakin Sengit, Lebih dari 500.000 Warga Mengungsi

erabaru.net
4 jam lalu
Cover Berita

EtIndonesia. Bentrok di perbatasan Thailand dan Kamboja terus meningkat. Pada Rabu (10/12/2025), kedua negara saling menuduh pihak lain menembakkan artileri dan roket ke wilayah sipil. Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyatakan dengan tegas bahwa ia akan kembali turun tangan untuk menengahi, agar kedua belah pihak mematuhi perjanjian gencatan senjata yang dicapai awal tahun ini.

Bentrokan Terbesar Sejak Juli

Pada Rabu, Thailand dan Kamboja mengalami bentrokan paling sengit sejak Juli lalu, dengan pertempuran meluas ke lebih dari sepuluh titik di sepanjang perbatasan.

Sehari sebelumnya, Presiden Trump dalam rapat umum di Pennsylvania menegaskan bahwa ia berencana menelepon para pemimpin Thailand dan Kamboja pada Rabu untuk kembali mendorong gencatan senjata.

Trump mengatakan mengenai konflik terbaru: “Besok saya harus menelepon mereka. Saya pikir mereka akan mengerti.”

Thailand Tolak Mediasi Pihak Ketiga

Namun pada hari Rabu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand menyatakan bahwa Thailand menolak segala bentuk mediasi pihak ketiga sebelum ada kepastian bahwa konflik tidak akan terulang kembali.

Juru bicara Kemlu Thailand, Barankura, mengatakan: “Jika ada negara ketiga yang menawarkan mediasi, saya kira Thailand tidak akan menerimanya. Kami sudah sangat jelas — batasnya sudah dilewati.”

Serangan Mengenai Rumah Sakit di Perbatasan

Militer Thailand menuduh pasukan Kamboja menembakkan roket ke arah Thailand, dengan puing-puing roket jatuh di area Rumah Sakit Pha Non Dong Rak dan wilayah sekitarnya.

Tenaga medis dan pasien kritis di rumah sakit tersebut telah dievakuasi ke tempat penampungan. Militer Thailand melaporkan bahwa tiga tentaranya tewas dalam bentrokan terbaru itu.

Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja menyebutkan bahwa hingga 10 Desember, setidaknya sembilan warga sipil tewas dan 46 lainnya terluka akibat pertempuran.

Juru bicara Kemhan Kamboja, Maraly Socheata, menegaskan: “Kementerian Pertahanan Kamboja menegaskan bahwa pasukan kami akan terus menjalankan tugas dengan tegas untuk mempertahankan integritas wilayah kami.”

Lebih dari Setengah Juta Warga Mengungsi

Perang yang meluas telah memaksa ratusan ribu warga di kedua sisi perbatasan meninggalkan rumah mereka dan masuk ke tempat-tempat penampungan sementara.

Menurut militer Thailand, di empat provinsi perbatasan yang terkena dampak perang, sekitar 400.000 orang telah dievakuasi, dan sekitar 700 sekolah ditutup.

Di sebuah gedung olahraga di Provinsi Surin, sekitar 550 warga menunggu dengan cemas agar perang segera berakhir sehingga mereka bisa kembali ke rumah.

Seorang warga Surin, Amnat, berkata: “Kadang ketika memikirkan ini, air mata saya jatuh. Mengapa rakyat Thailand dan Kamboja yang seperti saudara harus saling membunuh?”

Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan bahwa negara itu telah mengevakuasi lebih dari 127.000 warga perbatasan, dan ratusan sekolah terpaksa ditutup.

Di sebuah lokasi pengungsian di Provinsi Oddar Meanchey, para pengungsi berharap perang segera berakhir.

Warga Kamboja Lin Phen mengatakan: “Saya sangat berterima kasih kepada Presiden Trump karena membantu mengakhiri perang ini secepat mungkin, agar saya bisa pulang.”

Warga Kamboja Kandy Vuthy menambahkan: “Saya tidak ingin lagi melihat atau mendengar perang. Saya sangat sedih memikirkan anak dan cucu saya yang masih bersekolah.”

Malaysia Ikut Berperan dalam Upaya Mediasi

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim — yang sebelumnya membantu Trump memfasilitasi perjanjian gencatan senjata Thailand–Kamboja — mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan para pemimpin kedua negara pada Selasa (9/12/2025). Meski belum menghasilkan solusi akhir, ia memuji kedua pemimpin yang menunjukkan sikap terbuka dan bersedia melanjutkan pembicaraan untuk meredakan ketegangan. (Hui)

Laporan gabungan oleh Zhao Fenghua, NTD


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gus Yahya Tak Masalah Kembalikan Konsesi ke Pemerintah, Benar Tambang jadi Pemicu Konflik PBNU?
• 21 jam lalusuara.com
thumb
Chanel Beauty Memperkenalkan Jungkook BTS sebagai Global Ambassador Baru
• 3 jam lalubeautynesia.id
thumb
Perihal Sidang Lanjutan Terdakwa H Halim, Jan Maringka: Eksepsi Ditunda
• 21 jam lalujpnn.com
thumb
Prabowo Janji Kawal Pemulihan Aceh Tamiang, Anak-Anak Harus Cepat Kembali Sekolah
• 2 jam lalumerahputih.com
thumb
BKO Polda Riau Bersih-bersih Surau yang Terisolasi Dampak Bencana Agam
• 23 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.