EtIndonesia. Ketegangan global meningkat, namun titik paling krusial di Eropa tetap berada di Pokrovsk, kota strategis yang selama berbulan-bulan menjadi pusat perebutan antara Rusia dan Ukraina.
Meski Kremlin terus mengklaim bahwa mereka telah menguasai seluruh Pokrovsk, perkembangan terbaru menunjukkan gambaran yang sangat berbeda.
Pengakuan Penting dari Panglima Ukraina
Pada 9 Desember 2025, Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyampaikan laporan yang mengejutkan:
- Hampir separuh Pokrovsk berhasil direbut kembali Ukraina.
- Ukraina kini menguasai 13 km² dari total 29 km² wilayah kota.
- Rusia terus menggempur dengan bom udara FAB-500 dan FAB-3000, namun pertahanan Ukraina tetap solid dan bahkan mampu terus menekan.
Keberhasilan ini sangat signifikan, mengingat Ukraina sebelumnya terpaksa mundur total akibat kekurangan amunisi dan personel. Namun sejak 15 November 2025, pasukan Ukraina meluncurkan serangkaian serangan balik dan menembus kembali inti kota.
Kerugian Rusia Terlalu Besar
Syrskyi menjelaskan bahwa Rusia:
- Telah menumpuk 175.000 tentara di sektor Pokrovsk — sekitar 25% total pasukan Rusia di Ukraina.
- Untuk memperoleh kemajuan beberapa ratus meter, mereka menjatuhkan puluhan hingga ratusan bom berat setiap hari.
- Namun hasilnya tetap minim karena pertahanan Ukraina dinilai fleksibel, dinamis, serta didukung jaringan bunker bawah tanah.
Kupiansk: Ukraina Menusuk “Titik Vital” Rusia
Pertempuran paling dramatis terjadi di Kupiansk, timur laut Ukraina, tempat Rusia mengerahkan hampir seluruh kekuatan terbaiknya:
- Angkatan Darat ke-6
- Angkatan Tank ke-1 (unit kebanggaan Rusia)
- Angkatan Darat ke-20
Total hampir 80.000 tentara Rusia berhadapan dengan sekitar 30.000 tentara Ukraina dari 17 brigade.
Namun hasil di lapangan justru bertolak belakang dari ekspektasi Moskow.
Ukraina Membuka Dua Celah Mematikan
Pasukan Kyiv melakukan manuver berani:
- Membuka dua terobosan di sayap barat dan selatan.
- Maju sejauh 10 km.
- Merebut kembali jalur strategis R-79.
- Memutus total jalur logistik Rusia menuju Kupiansk.
Kini sekitar 60 tentara Rusia terjebak di dalam kota tanpa suplai. Banyak yang menyerah.
Ukraina Kuasai Titik Dominan
Ukraina telah mengamankan:
- Seluruh perbukitan barat — posisi pengintaian artileri yang disebut sebagai “mata Tuhan” karena pengawasan drone sangat maksimal.
- Mayoritas area permukiman tersisa.
Rusia kini bertahan di area 8,53 km² berupa ladang terbuka—tanpa perlindungan, tanpa cadangan, dan tanpa logistik.
Front Lain: Pertempuran Brutal Tanpa Henti
Situasi memanas di hampir seluruh garis depan. Rosok logistik, korban jiwa, dan tekanan berlapis semakin memperburuk kondisi pasukan Rusia.
Siversk
- 22.000 tentara Rusia dari enam brigade menyerang 10.000 tentara Ukraina.
- Rusia hanya merebut 3 km², tetapi dengan korban sangat besar.
Lyman
- Dalam 30 hari terakhir, 2.500–3.100 tentara Rusia tewas.
- 31 tank dan IFV hancur atau direbut Ukraina.
- Termasuk T-90M, salah satu tank terbaik Rusia.
Konstantynivka
- 37.000 tentara Rusia melawan 19.000 Ukraina.
- Pertempuran berlangsung bolak-balik tanpa jeda.
Dnipro dan Zaporizhzhia
- Jet MiG-29 Ukraina menjatuhkan bom presisi dan menghancurkan dua markas komando Rusia.
- Drone SBU menembak jatuh helikopter superberat Mi-26, kebanggaan armada Rusia.
- Unit drone “Fighting” menghancurkan parit dan posisi infanteri Rusia dalam jumlah besar.
Kecelakaan Fatal Rusia
Sebuah pesawat angkut raksasa An-22 jatuh dekat Moskow, menewaskan seluruh awak.
Kejadian ini memperkuat analisis bahwa armada transportasi Rusia kini sudah terlalu tua, rapuh, dan dipaksa bekerja di luar batas teknisnya.
Gejolak Politik: Zelenskyy Pertimbangkan Pemilu dalam 3 Bulan
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengejutkan dunia dengan mengumumkan bahwa Ukraina mungkin menggelar pemilu dalam tiga bulan, jika keamanan dapat dijamin oleh AS dan Eropa.
Mengapa Isu Ini Kritis?
- Presiden AS, Donald Trump terus menekan agar Kyiv menggelar pemilu.
- Masa jabatan Zelenskyy secara teknis telah berakhir tahun lalu.
- Namun konstitusi Ukraina melarang pemilu selama perang berlangsung.
Zelenskyy kini mendorong parlemen untuk membahas perubahan hukum pemilu masa perang.
Tapi hambatannya sangat besar:
- Serangan udara Rusia terus berlangsung setiap hari.
- Jutaan warga mengungsi.
- 20% wilayah Ukraina berada dalam zona militer aktif.
Pertanyaannya:
Apakah pemilu akan menjadi simbol kekuatan demokrasi?
Atau justru perjudian politik yang berpotensi memecah negara di saat paling rapuh?
Rudal Balistik Sapsan: Ukraina Resmi Punya “Taring Jarak Jauh”
Dalam pidato penting, ZelenskyY mengonfirmasi bahwa Ukraina kini mengoperasikan tiga sistem serang jarak jauh:
- Neptune (versi darat-laut)
- Palyanytsia / Flamingo
- SAPSAN — rudal balistik buatan Ukraina (debut resmi)
Spesifikasi Sapsan
- Jangkauan: >500 km (beberapa varian 700 km)
- Kecepatan: Mach 5
- Hulu ledak: 480 kg
- Peluncur: Mobile, sulit dideteksi
- Pola terbang: bermanuver tinggi, sangat sulit dicegat
Dengan jangkauan tersebut, Moskow masuk dalam radius serangan.
Zelenskyy menyampaikan kalimat penuh insinuasi: “Musuh berkali-kali mengira itu Neptune. Biarkan saja mereka terus berpikir begitu.”
Artinya: sebagian serangan terdalam Ukraina kemungkinan dilakukan Sapsan, bukan Neptune.
Rusia Menghadapi Krisis Dalam Negeri yang Mengkhawatirkan
Menurut Institute for the Study of War (ISW):
Cadangan Emas Anjlok
- Cadangan emas Rusia turun dari 405 ton menjadi 175 ton karena dijual besar-besaran untuk menutup biaya perang.
Persiapan Mobilisasi Besar
- Putin menandatangani dekrit mewajibkan semua pasukan cadangan menjalani pelatihan pada 2026 — langkah awal menuju mobilisasi lanjutan.
Rekrutmen Tentara Bayaran Kacau Balau
- Banyak yang direkrut melalui penipuan.
- Janji kompensasi tidak dibayar.
- Banyak laporan desersi dan kerusuhan internal.
Serangan Ukraina Picu Ledakan Berantai
Depot amunisi dan gudang bahan bakar Rusia di berbagai wilayah hancur akibat serangan jarak jauh Ukraina, menyebabkan ledakan beruntun yang memperparah kekacauan logistik Rusia.
Kesimpulan: Ukraina Mendorong Balik Rusia di Banyak Titik, Sementara Moskow Mulai Goyang dari Dalam
Perkembangan per 9 Desember 2025 menunjukkan:
- Pokrovsk: Ukraina merebut kembali hampir separuh kota.
- Kupiansk: Jalur vital Rusia terputus total.
- Front lain: Korban Rusia meningkat drastis.
- Politik: Zelensky membuka opsi pemilu dalam 3 bulan.
- Strategis: Rudal balistik Sapsan menambah tekanan pada Moskow.
- Domestik Rusia: Krisis ekonomi dan militer makin dalam.
Perang memasuki fase baru—lebih cepat, lebih teknis, dan semakin menentukan masa depan kawasan Eropa Timur.



