FAJAR.CO.ID, JEPANG — Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan tsunami lokal untuk sebagian wilayah pesisir Pasifik.
Pasalnya, peristiwa Gempa 6,7 magnitudo mengguncang lepas pantai utara Jepang, Jumat (12/12/2025).
Guncangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah wilayah yang sama digetarkan gempa 7,5 magnitudo.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa pusat gempa berlokasi sekitar 70 mil timur laut Hachinohe di Prefektur Aomori. Gempa tersebut terjadi pada kedalaman sekitar 6,65 mil, dilansir dari CBS News, Jumat (12/12/2025).
Akibat gempa tersebut, Gempa bermagnitudo 7,5, Senin (8/12/2025), sebelumnya menyebabkan setidaknya 34 orang terluka dan merusak sejumlah jalan serta bangunan.
Bencana tersebut juga memicu tsunami setinggi 28 inci di beberapa komunitas pesisir. Pascaperistiwa itu, pemerintah Jepang mengeluarkan peringatan kemungkinan terjadinya megaquake.
Gempa besar tersebut diperkirakan dapat memicu tsunami setinggi 98 kaki dan menewaskan hampir 200.000 orang. Meski demikian, pejabat pemerintah menegaskan bahwa peringatan tersebut bukan merupakan prediksi.
Probabilitas terjadinya gempa bermagnitudo 8 atau lebih besar hanya sekitar 1 persen. Peringatan tersebut dikeluarkan sebagai langkah pengingat akan potensi bencana besar seperti yang terjadi pada tahun 2011.
Gempa pada Senin (8/12/2025) meningkatkan risiko sementara di wilayah Hokkaido dan pesisir Sanriku. Kedua wilayah tersebut berada di atas zona tumbukan Lempeng Pasifik.
Zona tersebut membentuk Palung Jepang dan Palung Chishima, dua wilayah yang dikenal sebagai sumber banyak gempa besar di masa lalu. Pemerintah terus memantau perkembangan aktivitas seismik dan meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami. (jpg)



