Grid.ID – Kisah cinta Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf merupakan perjalanan panjang yang dimulai sejak masa kecil. Keduanya saling mengenal sejak Tasya duduk di bangku SD dan Ahmad berada di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dikutip dari Tribunseleb, Tasya bahkan mengaku sudah menyukai Ahmad sejak ia masih sangat muda. Namun keduanya sempat terpisah dan menjalani kehidupan masing-masing setelah masa sekolah berakhir.
Pertemuan kembali terjadi ketika mereka sama-sama beranjak dewasa. Dari situ hubungan mereka bertumbuh menjadi lebih serius dan intens.
Mereka kemudian memutuskan berpacaran setelah melewati banyak proses dan komunikasi yang semakin erat. Kisah cinta masa kecil itu akhirnya menemukan jalannya kembali di usia dewasa.
Hubungan yang dipertahankan bertahun-tahun itu sempat diuji dengan jarak. Ahmad harus melanjutkan pendidikan di luar negeri sehingga mereka menjalani LDR dalam waktu yang tidak sebentar.
Meski terpisah jarak, komitmen keduanya membuat hubungan itu tetap terjaga. Mereka terus mempertahankan komunikasi hingga akhirnya siap melangkah ke jenjang pernikahan.
Pada Desember 2017, Ahmad melamar Tasya secara resmi. Dua bulan kemudian, keduanya menikah dalam sebuah pesta besar yang sempat menjadi perhatian publik.
Pernikahan mereka disebut sebagai salah satu yang paling megah pada masanya. Rangkaian acara yang panjang menjadi simbol betapa istimewanya momen tersebut bagi keduanya.
Dari pernikahan itu, Tasya dan Ahmad dikaruniai dua orang anak. Potret keluarga kecil mereka kerap memperlihatkan kebersamaan yang terlihat bahagia.
Namun, kabar terbaru menyebut rumah tangga Tasya kini berada di ujung tanduk. Ia resmi melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan melalui sistem e-court, yang terdaftar pada Jumat (12/9/2025). Humas PA Jakarta Selatan, Dede Rika Nurhasanah, membenarkan kabar tersebut. Sidang perdana perceraian Tasya dan Ahmad dijadwalkan berlangsung pada Rabu (24/9/2025).
Tasya kemudian mengajukan gugatan cerai melalui sistem pengadilan. Salah satu yang menjadi sorotan publik adalah permintaan nafkah simbolis yang diajukan Tasya sebesar Rp100.
Perceraian mereka berjalan melalui proses persidangan yang cukup panjang. Meski begitu, keduanya memilih untuk tetap menjaga privasi dan tidak saling menyudutkan di hadapan publik.
Pada akhirnya, pengadilan resmi mengabulkan gugatan cerai tersebut dan hubungan mereka berakhir setelah tujuh tahun pernikahan. Tasya mengaku lega karena proses yang melelahkan itu akhirnya tuntas.
Kini keduanya menjalani kehidupan masing-masing sebagai orang tua yang tetap ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Perjalanan panjang dari masa kecil hingga perpisahan itu menjadi bagian penting dalam hidup yang harus mereka akhiri dengan lapang dada. (*)
Artikel Asli
