Apa itu Bencana Hidrometeorologi? Ini Contoh dan Jumlah Kasusnya di Indonesia

medcom.id
2 jam lalu
Cover Berita
Jakarta: Pernah dengar istilah Bencana Hidrometeorologi? Meski namanya terdengar rumit, sebenarnya ini fenomena yang sering terjadi di Indonesia.
 
Melansir unggahan akun Instagram @infobmkg, bencana hidrometeorologi merupakan bencana seperti banjir dan angin kencang. Bencana-bencana ini dipicu oleh faktor cuaca seperti curah hujan dan suhu.
 
Karena alam memang sedang dinamis, penting banget buat Sobat Medcom mengenali jenis-jenis bencana. Supaya, kamu bisa lebih waspada dan siap siaga menjaga diri.

Nah, untuk lebih mengenal bencana hidrometeorologi, yuk simak informasi berikut ini! Apa itu Bencana Hidrometeorologi? Bencana hidrometeorologi adalah bencana yang dipicu oleh parameter-parameter meteorologi seperti angin, curah hujan, kelembapan, dan temperatur. Indonesia yang beriklim tropis dengan kondisi geografis bervariasi sangat rentan terhadap jenis bencana ini.
 
Perubahan cuaca ekstrem, intensitas hujan yang meningkat, hingga aktivitas manusia seperti kerusakan lingkungan ikut memperbesar risiko terjadinya bencana hidrometeorologi.
 
Selain faktor alam, pemanasan global dan perubahan penggunaan lahan turut memperparah frekuensi dan dampaknya. Itulah mengapa bencana hidrometeorologi menjadi salah satu bencana yang paling sering terjadi di Indonesia. Contoh Bencana Hidrometeorologi 1. Kekeringan Kekeringan terjadi ketika ketersediaan air jauh di bawah kebutuhan untuk konsumsi, pertanian, kegiatan ekonomi, maupun ekosistem. Biasanya muncul akibat musim kemarau panjang atau minimnya curah hujan. 2. Badai Petir Ini adalah badai lokal yang dihasilkan oleh awan konvektif dan ditandai dengan kilat serta guntur. Badai petir dapat memicu angin kencang, hujan deras, hingga potensi sambaran petir yang berbahaya.
 

Baca Juga :

Mengenal Jenis-Jenis Bencana di Indonesia dan Pentingnya Tas Siaga Bencana
  3. Puting Beliung Angin kencang dengan pusaran cepat yang terjadi tiba-tiba, bergerak di lintasan sempit, dan dapat mencapai kecepatan puluhan kilometer per jam. Umumnya muncul saat cuaca ekstrem dalam waktu singkat. 4. Banjir Peristiwa naiknya permukaan air hingga menggenangi wilayah daratan. Banjir bisa dipicu oleh curah hujan tinggi, drainase buruk, meluapnya sungai, atau kerusakan daerah resapan. 5. Angin Kencang Angin yang bertiup dengan kecepatan tinggi akibat perbedaan tekanan udara atau aktivitas konvektif. Angin kencang dapat merusak bangunan, pepohonan, hingga infrastruktur. 6. Longsor Pergerakan massa tanah atau batuan dari tempat tinggi ke bawah. Longsor dipicu oleh curah hujan tinggi yang membuat tanah jenuh air, kondisi lereng terjal, atau penggundulan hutan. Jumlah kasus Bencana Hidrometeorologi di Indonesia  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sepanjang tahun 2024, Indonesia mengalami berbagai bencana hidrometeorologi dengan total kasus sebagai berikut:
  1. Longsor: 207 kasus
  2. Banjir: 1.420 kasus
  3. Kekeringan: 89 kasus
  4. Cuaca Ekstrem: 733 kasus
  5. Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan): 973 kasus
Banjir menempati posisi tertinggi sebagai bencana hidrometeorologi yang paling sering terjadi, disusul cuaca ekstrem dan karhutla. Hal ini menunjukkan meningkatnya variabilitas cuaca dan kerentanan wilayah terhadap perubahan iklim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kekayaan MacKenzie Scott, Janda Jeff Bezos yang Donasi Rp118 Triliun Sepanjang 2025
• 2 jam lalubisnis.com
thumb
Terima Kasih Myanmar! Fans Malaysia Berpesta Sambut Gugurnya Timnas Indonesia U-22 dari SEA Games 2025
• 28 menit lalutvonenews.com
thumb
Cara Ampuh Mencintai Diri Sendiri, Tidak Perlu Menunggu Sempurna
• 7 jam lalugenpi.co
thumb
Kemendikdasmen Berkomitmen Jadikan Sekolah Ruang Aman dan Nyaman Bagi Anak
• 1 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Prasasti Muara Cianten Dipindahkan, Antisipasi Ancaman Banjir dan Erosi
• 15 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.