Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) mengirimkan tim ahli Tanggap Darurat Bencana UI Peduli untuk terjun langsung menangani pemulihan dampak banjir yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Pelepasan yang berlangsung di Balai Kirti, Kampus UI Depok, Jumat, merupakan tindak lanjut dari mandat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang menunjuk UI dalam program “Perguruan Tinggi Tanggap Bencana”.
Rektor UI, Prof Heri Hermansyah dalam sambutannya menyebut bahwa kehadiran UI di lokasi bencana membawa pendekatan berbasis keilmuan (science-based approach).
Baca juga: Relawan FKUI-ILUNI-RSCM bantu penanganan korban bencana Cianjur
“UI hadir sebagai bagian dari masyarakat. Untuk itu, kami mengirimkan teknologi, inovasi, serta keahlian akademik untuk memastikan layanan publik, seperti rumah sakit, dapat segera beroperasi kembali,” ujarnya.
Dalam misi kemanusiaan ini, UI tidak hanya mengirimkan bantuan logistik, tetapi juga menerjunkan tim ahli lintas disiplin yang terdiri atas guru besar, dosen, tenaga kesehatan, dan mahasiswa untuk membantu pemulihan infrastruktur vital dan kesehatan masyarakat.
Para dosen tersebut, antara lain Prof Anna dari Fakultas Kedokteran (FK), Prof Mustikasari dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Prof Agustino dari FMIPA, Prof Fatma Lestari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Dr Sucipta Laksono dari Fakultas Teknik (FT).
Dalam pelaksanaannya, Tim FKUI dan FTUI akan berfokus pada pemulihan RSUD di Aceh Tamiang untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat berfungsi kembali dengan baik.
Tim FMIPA dan FKM akan membantu penanganan dan pemulihan di wilayah Lambung Bukit, Sumatera Barat, khususnya dalam aspek kesehatan lingkungan dan mitigasi risiko setelah bencana.
Sementara itu, Tim FIK akan berada di Tanjungpura dan Pantai Cermin di Sumatera Utara guna memberikan pendampingan kesehatan dan psikososial bagi warga terdampak.
Seluruh upaya ini merupakan langkah UI dalam memulihkan kondisi masyarakat setelah bencana. Sebelumnya, pada 1 Desember 2025, UI Peduli berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara mengirimkan bantuan logistik yang diserahkan langsung kepada masyarakat terdampak di Pakkat, Barus, Sorkam, dan Sibolga untuk membantu pemulihan masyarakat dan memastikan kebutuhan dasar dapat segera terpenuhi.
Baca juga: Pakar: Pemerintah saat ini tak bisa disalahkan sepenuhnya soal bencana
Baca juga: UI-Tanoto Foundation bina ratusan penerima KIP-Kuliah angkatan 2025
Tim ILUNI FKUI juga bergerak cepat, sehingga RSUD di Langsa, Aceh dapat beroperasi kembali. Tim FKUI dan para tenaga kesehatan turun ke lapangan secara bergelombang sejak akhir November, tak lama setelah bencana terjadi, untuk memberikan dukungan medis dan teknis yang sangat dibutuhkan.
Melalui seluruh upaya ini, UI Peduli berkomitmen untuk terus mengawal proses pemulihan masyarakat terdampak bencana, tidak hanya dalam tahap tanggap darurat, tetapi juga pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang.
Langkah ini selaras dengan semangat UI untuk menjadi institusi yang Unggul dan Impactful, yang menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat melalui aksi kemanusiaan, kolaborasi strategis, dan kontribusi berkelanjutan dalam setiap situasi krisis.
Pelepasan yang berlangsung di Balai Kirti, Kampus UI Depok, Jumat, merupakan tindak lanjut dari mandat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang menunjuk UI dalam program “Perguruan Tinggi Tanggap Bencana”.
Rektor UI, Prof Heri Hermansyah dalam sambutannya menyebut bahwa kehadiran UI di lokasi bencana membawa pendekatan berbasis keilmuan (science-based approach).
Baca juga: Relawan FKUI-ILUNI-RSCM bantu penanganan korban bencana Cianjur
“UI hadir sebagai bagian dari masyarakat. Untuk itu, kami mengirimkan teknologi, inovasi, serta keahlian akademik untuk memastikan layanan publik, seperti rumah sakit, dapat segera beroperasi kembali,” ujarnya.
Dalam misi kemanusiaan ini, UI tidak hanya mengirimkan bantuan logistik, tetapi juga menerjunkan tim ahli lintas disiplin yang terdiri atas guru besar, dosen, tenaga kesehatan, dan mahasiswa untuk membantu pemulihan infrastruktur vital dan kesehatan masyarakat.
Para dosen tersebut, antara lain Prof Anna dari Fakultas Kedokteran (FK), Prof Mustikasari dari Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), Prof Agustino dari FMIPA, Prof Fatma Lestari dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dan Dr Sucipta Laksono dari Fakultas Teknik (FT).
Dalam pelaksanaannya, Tim FKUI dan FTUI akan berfokus pada pemulihan RSUD di Aceh Tamiang untuk memastikan bahwa layanan kesehatan dapat berfungsi kembali dengan baik.
Tim FMIPA dan FKM akan membantu penanganan dan pemulihan di wilayah Lambung Bukit, Sumatera Barat, khususnya dalam aspek kesehatan lingkungan dan mitigasi risiko setelah bencana.
Sementara itu, Tim FIK akan berada di Tanjungpura dan Pantai Cermin di Sumatera Utara guna memberikan pendampingan kesehatan dan psikososial bagi warga terdampak.
Seluruh upaya ini merupakan langkah UI dalam memulihkan kondisi masyarakat setelah bencana. Sebelumnya, pada 1 Desember 2025, UI Peduli berkolaborasi dengan Universitas Sumatera Utara mengirimkan bantuan logistik yang diserahkan langsung kepada masyarakat terdampak di Pakkat, Barus, Sorkam, dan Sibolga untuk membantu pemulihan masyarakat dan memastikan kebutuhan dasar dapat segera terpenuhi.
Baca juga: Pakar: Pemerintah saat ini tak bisa disalahkan sepenuhnya soal bencana
Baca juga: UI-Tanoto Foundation bina ratusan penerima KIP-Kuliah angkatan 2025
Tim ILUNI FKUI juga bergerak cepat, sehingga RSUD di Langsa, Aceh dapat beroperasi kembali. Tim FKUI dan para tenaga kesehatan turun ke lapangan secara bergelombang sejak akhir November, tak lama setelah bencana terjadi, untuk memberikan dukungan medis dan teknis yang sangat dibutuhkan.
Melalui seluruh upaya ini, UI Peduli berkomitmen untuk terus mengawal proses pemulihan masyarakat terdampak bencana, tidak hanya dalam tahap tanggap darurat, tetapi juga pada fase rehabilitasi dan rekonstruksi jangka panjang.
Langkah ini selaras dengan semangat UI untuk menjadi institusi yang Unggul dan Impactful, yang menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat melalui aksi kemanusiaan, kolaborasi strategis, dan kontribusi berkelanjutan dalam setiap situasi krisis.
