Penulis: Randi Ardiansyah
TVRINews, Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Tenggara masih menghadapi persoalan serius di sektor kesehatan. Sejumlah rumah sakit, baik tingkat daerah maupun provinsi, dilaporkan mengalami kekurangan tenaga dokter spesialis.
Kondisi tersebut mencuat dalam kunjungan kerja Komisi IX DPR RI di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara. Kunjungan dipimpin Anggota Komisi IX, Muhammad Yahya Zaini, bersama sepuluh anggota lainnya.
Minimnya Dokter Spesialis di Berbagai Rumah Sakit
Dalam pertemuan tersebut, para anggota dewan menerima laporan mengenai berbagai persoalan layanan kesehatan di daerah, termasuk minimnya jumlah dokter spesialis yang bertugas di rumah sakit setempat.
Anggota Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mengungkapkan bahwa kebutuhan dokter spesialis di sejumlah rumah sakit di Sulawesi Tenggara masih jauh dari terpenuhi.
“Berdasarkan laporan Gubernur Sulawesi Tenggara, kebutuhan dokter spesialis di sejumlah rumah sakit belum terpenuhi,” ujar Yahya, dikutip Jumat, 12 Desember 2025.
Minat Dokter Muda Mengikuti Program Beasiswa Masih Rendah
Yahya menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan sebenarnya telah menyediakan program beasiswa pendidikan dokter spesialis. Namun minat dokter muda di Sulawesi Tenggara untuk mengikuti program tersebut dinilai masih sangat rendah.
"Peluang dari Kementerian Kesehatan sudah tersedia, tetapi peminat dari Sultra sangat sedikit. Jadi, kuota beasiswa dialihkan ke provinsi lain," ujarnya
Dorongan Kolaborasi Dinkes dan Perguruan Tinggi
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Yahya menilai perlu adanya kerja sama lebih erat antara Dinas Kesehatan dan pihak perguruan tinggi.
Langkah itu dinilai penting untuk mendorong para dokter muda melanjutkan pendidikan spesialis dan kembali bertugas di daerah asal masing-masing.
Pemerintah daerah berharap upaya tersebut dapat membantu memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis, sehingga pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit di Sulawesi Tenggara dapat berjalan optimal.
Editor: Redaktur TVRINews





