Kepala Dinas Perhubungan Aceh Teuku Faisal mengungkapkan, pihaknya telah mengirim surat resmi kepada Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi untuk meminta pengawasan terhadap tarif angkutan udara di masa tanggap darurat banjir dan longsor.
“Pemerintah Aceh juga Bapak Gubernur dalam hal ini, sudah menyurati Menteri Perhubungan untuk meminta pengawasan kementerian atas tarif angkutan udara selama masa tanggap darurat ini,” ujar Faisal dalam konferensi pers, Jumat (12/12).
“Kami juga meminta penambahan penerbangan Jakarta-Banda Aceh, kemudian Kualanamu-Banda Aceh, dan Kualanamu-Rembele,” sambung dia.
Langkah itu diambil demi menjaga keterjangkauan akses udara bagi warga terdampak dan mendukung mobilisasi bantuan.
“Saya kira ini cukup membantu ya, karena selama ini baik itu evakuasi mandiri maupun pengerahan relawan, ini sangat-sangat bergantung kepada angkutan udara. Khususnya di dua kabupaten, yaitu Bener Meriah dan Aceh Tengah,” ungkap Faisal.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan dan pihak maskapai telah memberikan respons.
“Alhamdulillah ini direspons oleh Kementerian Perhubungan dengan suratnya yang diterbitkan beberapa waktu lalu. Dan juga dari maskapai juga sudah merespons dengan membuka rute penerbangan BKS Air dari Kualanamu ke Rembele setiap hari mulai 15 Desember 2025,” katanya.




