Menhut Prioritaskan Pembangunan Koridor Gajah di Sumatera

tvrinews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Redaksi TVRINews

TVRINews, Bengkulu Utara

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Wisata Alam (TWA) Seblat, Bengkulu Utara, Kamis, 11 Desember 2025. Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan penguatan fungsi konservasi, peningkatan perawatan satwa, serta rencana pengembangan kawasan sebagai pusat edukasi gajah berbasis masyarakat.

PLG TWA Seblat saat ini merawat 10 individu gajah berusia 15–48 tahun, seluruhnya merupakan satwa hasil penyelamatan dan penanganan konflik. Kawasan seluas 7.732,80 hektare ini telah mengalami beberapa perubahan fungsi sejak 1995 dan resmi ditetapkan sebagai TWA Seblat pada 2011.

Penguatan Konservasi dan Revitalisasi Fasilitas

Kementerian Kehutanan menargetkan revitalisasi PLG Seblat agar menjadi pusat konservasi modern. Sejumlah agenda prioritas meliputi:

  • * peningkatan fasilitas kandang dan area latihan gajah,
  • * penataan jalur interpretasi dan pusat edukasi publik,
  • * pengembangan ekowisata berbasis masyarakat,
  • * penguatan mitigasi konflik manusia–satwa,
  • * serta perbaikan standar pengelolaan gajah hasil penyelamatan.

Revitalisasi ini diarahkan agar PLG bukan hanya pusat perawatan, tetapi juga ruang pembelajaran tentang ekologi, perilaku satwa, dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.

12 Kantong Gajah Terfragmentasi, Koridor Jadi Prioritas Nasional

Dalam peninjauan, Menhut menyoroti kondisi kantong-kantong habitat gajah Sumatera yang semakin terpisah akibat alih fungsi lahan dan tekanan ruang.

“Kondisi saat ini menunjukkan bahwa antar kantong gajah sudah terfragmentasi. Untuk itu, Kementerian Kehutanan akan membangun koridor gajah untuk menyambungkan dua kantong yang terpisah,” ujar Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulis, Jumat, 12 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa pembangunan koridor merupakan prioritas kebijakan jangka panjang.

“Sedikitnya ada 12 kantong populasi yang akan kita sambungkan melalui pembangunan koridor gajah,”lanjutnya.

Koridor-koridor tersebut ditujukan untuk menjaga jalur pergerakan gajah, mengurangi potensi konflik dengan warga, dan memastikan kelangsungan populasi gajah Sumatera yang kini semakin tertekan.

Ekowisata Berbasis Masyarakat, Tanpa Mengganggu Satwa

Pengembangan ekowisata di kawasan PLG Seblat dirancang dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan ruang gerak gajah. Model wisata yang dikembangkan akan menitikberatkan pada edukasi, konservasi, dan keterlibatan masyarakat, sehingga mampu memberi dampak ekonomi tanpa mengganggu kenyamanan satwa.

Dengan rencana revitalisasi ini, PLG TWA Seblat diharapkan berkembang menjadi pusat konservasi terpadu, garda depan mitigasi konflik satwa, serta pusat edukasi lingkungan bagi masyarakat Bengkulu dan kawasan sekitarnya.

Editor: Redaktur TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Puncak Livin’ Fest Surabaya Catat Sinergi Lintas Sektor, Bank Mandiri Dorong UMKM dan IndustriKreatif
• 13 jam laluberitajatim.com
thumb
Zelensky Ngamuk, 300 Drone Ukraina Tembak Rusia
• 6 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
BONDS by IQOS Hadir dengan Pengalaman Lebih Mantap
• 8 jam laludetik.com
thumb
Sinopsis WANITA ISTIMEWA SCTV Episode 121, Hari Ini Jumat 12 Desember 2025: Candlelight Dinner Felisha Hancurkan Hati Mirsa
• 5 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Indeks Bisnis-27 Ditutup Bertenaga, Saham MEDC, DSNG, hingga ANTM Kinclong
• 6 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.