Jakarta: Gubernur Sumatra Selatan Dr. H. Herman Heru, S.H., M.M. mendapat apresiasi berkat kepeduliannya dalam bidang pangan. Atas kinerjanya itu, Herman meraih penghargaan People of the Year 2025 untuk kategori Pemberdaya Pangan dan Petani Lokal – Subdiversifikasi Produksi Pangan Lokal.
Penghargaan yang digelar Metro TV tersebut diberikan kepada tokoh yang dinilai berhasil mendorong perubahan nyata di daerahnya, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Ajang People of the Year 2025 menghadirkan 15 kategori penerima penghargaan, mulai dari pelopor perdamaian, aktivis kemanusiaan, hingga inovator ekonomi digital. Penghargaan ini bukan sekadar bentuk apresiasi, tetapi juga ajakan untuk terus mendorong kontribusi nyata dari para pemimpin di berbagai sektor. Transformasi Pangan di Sumatra Selatan Herman Heru, yang menjabat Gubernur Sumatra Selatan pada periode 2018-2023 dan kembali terpilih untuk periode 2025-2030, dikenal sebagai pemimpin yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas utama pembangunan daerah. Melalui program unggulannya, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang diluncurkan pada Desember 2021, ia mendorong masyarakat mengubah pola konsumtif menjadi produktif dengan menghasilkan pangan lokal secara mandiri, mulai dari sayur, hortikultura, hingga protein hewani.
Program tersebut tidak hanya menciptakan kemandirian pangan, tetapi juga berhasil menstabilkan suplai dan permintaan, mengurangi kerentanan saat inflasi, serta menurunkan angka stunting hingga menjadikan Sumatra Selatan sebagai provinsi dengan prevalensi stunting terendah kedua nasional.
Dalam sektor produksi pangan, hasil nyata terlihat signifikan. Sumatra Selatan mencatat lonjakan produksi padi dari 2,7 juta ton pada 2020 menjadi 3,59 juta ton GKG pada 2025. Pencapaian ini menempatkan Sumsel sebagai provinsi dengan kenaikan produksi pangan tertinggi di Indonesia.
Indikator kesejahteraan petani pun turut membaik. Nilai Tukar Petani (NTP) naik dari 95,37 persen pada 2016 menjadi 130,58 persen pada Oktober 2025, mencerminkan meningkatnya pendapatan dan daya beli petani di Sumsel.
Herman Heru menyampaikan rasa syukurnya usai mendapat penghargaan ini. Ia menilai seluruh kinerja pihak Pemprov Sumsel, khususnya dalam memajukan pertanian bisa mendapat apresiasi.
“Perasaannya luar biasa. Sejatinya kami tidak pernah terpikir bahwa pekerjaan kami dinilai oleh televisi besar seperti Metro TV. Kami hanya bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, berupaya meningkatkan kesejahteraannya. Dan alhamdulillah, penghargaan ini kami persembahkan untuk para petani Sumatra Selatan,” ujarnya.
Dikenal sejak lama sebagai pemimpin yang lebih banyak bekerja di lapangan—hingga dijuluki “pemimpin 2-5”, dua hari di kantor dan lima hari menemui masyarakat—Herman menegaskan bahwa kebiasaan itu tetap ia lakukan sebagai gubernur.
“Sumatra Selatan itu sangat luas, masyarakat membutuhkan kehadiran pemimpin—pemimpin yang tidak sekadar hadir, tapi datang membawa program dan memahami apa yang mereka butuhkan,” katanya. Inspirasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Herman mengungkapkan GSMP lahir dari situasi sulit saat pandemi Covid-19. Ketergantungan pada pasokan pangan luar daerah dan tingginya inflasi mendorong pemerintah provinsi untuk menciptakan gerakan yang melibatkan masyarakat secara langsung.
“GSMP bukan gerakan spontan, tetapi lahir dari keadaan. Saat Covid, inflasi tinggi dan banyak kebutuhan pangan bergantung dari daerah lain. Maka kami mengajak masyarakat membuat gerakan—gerakan sederhana tetapi harus dimulai dan difasilitasi,” jelasnya.
Pemerintah menggandeng berbagai pihak melalui CSR untuk penyediaan bibit tanaman dan ikan. Ia menegaskan bahwa perubahan paling besar terjadi pada pola pikir masyarakat.
“Yang pertama kami dapat adalah perubahan mindset—dari konsumtif menjadi produktif. Lalu kita bisa menjaga supply-demand. Dan bonusnya, ketersediaan protein di keluarga menurunkan stunting,” ujarnya. Produksi Pangan Meningkat Tajam Terkait capaian produksi padi, Herman menyebutkan tren kenaikan yang konsisten.
“Kenaikannya signifikan. Dari 2,7 juta ton gabah kering giling di 2024, kini menjadi 3,6 juta ton—dan ini belum tutup tahun. Kita berharap bisa mencapai 3,7 juta ton,” katanya.
Respons masyarakat terhadap program pangan juga dinilai positif dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
“Dengan peningkatan produksi pangan, NTP juga naik signifikan dari tahun ke tahun. Tugas terbesar kami adalah menyejahterakan masyarakat—dan lebih dari 50% penduduk Sumatra Selatan adalah petani. Maka fokus kami ada di sana,” tegas Herman. Pengakuan Nasional atas Dedikasi untuk Petani Penghargaan People of the Year 2025 kategori Pemberdaya Pangan dan Petani Lokal menjadi pengakuan nasional atas upaya konsisten Herman Heru dalam memperkuat ketahanan pangan, mendorong diversifikasi pertanian, serta menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan petani.
Dengan pencapaian tersebut, Sumatra Selatan tidak hanya menjadi salah satu lumbung pangan nasional, tetapi juga model daerah yang berhasil mendorong pemberdayaan petani melalui program yang berkelanjutan dan berbasis kebutuhan masyarakat.
/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F12%2F1deaf21d38ad628211ac210492a8d9f9-20251212ron10.jpg)


