Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Aceh, Teuku Faisal, mengungkapkan krisis LPG masih terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di Banda Aceh, Aceh Besar, sampai Bireun.
“Kita juga tahu bahwa krisis LPG juga terjadi di kawasan Banda Aceh, Aceh Besar, sampai Bireun,” kata Faisal dalam konferensi pers, Jumat (12/12/2025).
Dia menjelaskan krisis LPG terjadi lantaran sumber LPG harus diambil dari Aceh Utara. Namun, jalur darat yang menghubungkan Aceh Utara dengan daerah lain masih tidak dapat dilewati.
“Itu karena sumber LPG-nya diambil di Aceh Utara. Karena kendala jalan darat yang belum bisa dilewati,” ungkap Faisal.
Dia mengatakan pemerintah terus berupaya memasok logistik LPG tersebut agar masyarakat tetap bisa memasak. Pemerintah kemudian mengerahkan dua kapal untuk mendistribusikan LPG ke Banda Aceh dan sekitarnya.
“Maka kita mengerahkan dua kapal untuk mengangkut tangki-tangki truk LPG dari sumbernya di Aceh Utara ke Banda Aceh dan sekitarnya sampai dengan Bireun,” jelas Faisal.
Diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut jumlah korban meninggal bertambah menjadi 995 jiwa.
“Jumlah total korban meninggal dunia di tiga provinsi ini bertambah 5,” kata Abdul dalam konferensi pers, Jumat (12/12/2025).
“Dari 990 jiwa meninggal dunia per kemarin 11 Desember, saat ini rekapitulasi kami menunjukkan angka 995 jiwa total meninggal dunia di tiga provinsi,” sambungnya.
Sementara, untuk korban hilang bertambah menjadi 226 nama. Adapun data Kamis (11/12/2025), jumlah korban hilang berjumlah 222 nama.
“Untuk korban hilang, kemarin data kami yaitu 222 nama. Hari ini bertambah 226 nama. Di Aceh itu bertambah jumlah korban yang masih dilaporkan hilang,” jelas Abdul. (saa/rpi)




