Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan banjir dan tanah longsor yang melanda pulau Sumatra sejak akhir November 2025, merupakan peringatan dari Tuhan, karena abai terhadap kondisi hutan lindung. Hingga Jumat (12/12/2025), korban meninggal dunia di tiga provinsi itu nyaris mendekati 1.000 jiwa.
"Tuhan sudah memberikan peringatan lewat peristiwa di Aceh, Sumatra Barat dan Sumatra Utara bahwa kita tidak menjaga hutan lindung. Apa yang kemudian terjadi? Lalu terjadi longsor, banjir, dan memakan korban lebih dari 900 jiwa. Ini kesalahan siapa? Kesalahan kita semua karena tidak menjaga sistem kita," ujar Sjafrie seperti dikutip dari Unhas TV, Jumat (12/12/2025).
Sjafrie menyebut di situlah pentingnya peran pertahanan sebagai pendukung ekonomi. "Kalau negara kaya, dia harus punya tentara yang kuat. Kalau tidak kuat tentaranya, sama saja dengan rumah tidak ada yang menjaga, orang keluar masuk bawa harta karun dari dalam rumah dan ini tidak kami hendaki," tutur dia.
Purnawirawan jenderal bintang empat itu mengatakan tugas pemerintah yakni menjaga pertahanan dan keberlangsungan ekonomi. "Perlu diingat tanpa kekayaan alam, rakyat tidak bisa menikmati kemerdekaan," katanya.




