Dian Sastrowardoyo: Peran Perempuan Krusial di Tengah Disrupsi Teknologi AI

merahputih.com
19 jam lalu
Cover Berita

MerahPutih.com - Di Indonesia, perempuan yang menjadi penggerak perubahan di industri teknologi terus menunjukkan bahwa inovasi berbasis teknologi dapat memberikan dampak besar ketika mereka memperoleh akses dan dukungan yang memadai.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Demo Day, digelar sesi diskusi bertajuk “Kekuatan Perempuan dalam Transformasi Profesi di Era AI”. Diskusi ini menghadirkan perwakilan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Yayasan Dian Sastrowardoyo, serta IBM Indonesia.

Percakapan tersebut menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor guna membuka jalur yang lebih jelas bagi perempuan untuk mengembangkan karier di bidang teknologi, sekaligus memperluas kontribusi sosial mereka di berbagai komunitas.

Baca juga:

Wisatawan Indonesia Andalkan Fitur AI untuk Rekomendasi dan Layanan Hotel

Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian Sastrowardoyo, menyampaikan bahwa kehadiran pemimpin perempuan menjadi sangat penting di tengah era disrupsi digital.

Menurutnya, perempuan membawa empati, kepekaan sosial, serta perspektif yang mampu melengkapi kemampuan teknis dalam proses pengambilan keputusan terkait pengembangan dan pemanfaatan teknologi.

Keterlibatan perempuan dalam pengembangan serta penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) juga dinilai krusial untuk memastikan hadirnya teknologi yang lebih adil, inklusif, dan mempertimbangkan kebutuhan gender secara seimbang.

Dian menambahkan, perempuan perlu berani mengambil peran sebagai pengarah perubahan dengan terbuka mempelajari hal-hal baru, menempati posisi strategis, serta memastikan masa depan digital dibangun melalui sudut pandang yang beragam, relevan, dan berdampak luas bagi masyarakat.

Baca juga:

Zentara Rilis Solusi Keamanan Siber Berbasis AI, Perkuat Kemandirian Teknologi Indonesia

Program Perempuan Inovasi turut menjawab tantangan tersebut dengan menyediakan akses dan pelatihan digital. Program ini tidak hanya membantu mengatasi keterbatasan pendidikan formal, tetapi juga membangun rasa percaya diri serta membuka akses terhadap jejaring komunitas.

Dengan demikian, para peserta dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam membentuk arah transformasi teknologi, bukan sekadar menjadi pengguna.

Pada akhirnya, sinergi antara pemerintah, komunitas, organisasi nirlaba, dan pelaku industri menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang benar-benar memberikan ruang bagi perempuan untuk berkembang dan berkontribusi di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM). (Far)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Petaka Tanggul Jebol Mengancam AS, Ribuan Orang Dievakuasi
• 15 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Presiden Prabowo Subianto Tegaskan Pemerintah Mulai Tertibkan Pembalakan Liar
• 13 jam laluidxchannel.com
thumb
Gol Ekitike dan "assist" Salah bawa Liverpool menang 2-0 atas Brighton
• 4 jam laluantaranews.com
thumb
Kronologi Kerusuhan Kalibata: Warung hingga Mobil-Motor Warga Hangus, 6 Anggota Mabes Polri jadi Tersangka
• 16 jam laluviva.co.id
thumb
Timnas U22 Indonesia Gagal ke Semifinal SEA Games 2025, Terakhir Terjadi di Edisi 2009
• 19 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.