Presiden menegaskan saat ini penertiban praktik pembalakan liar sudah mulai berjalan.
IDXChannel—Presiden Prabowo Subianto menegaskan saat ini pemerintah mulai menertibkan praktik pembalakan liar, atau penebangan hutan secara liar, yang memperparah kerusakan lingkungan dan meningkatkan risiko bencana.
“Justru saya mau tertibkan semua itu. Pembalakan liar akan kita tertibkan, sudah mulai kami tertibkan,” tegas Prabowo usai meninjau Posko Pengungsi di Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (13/12/2025).
Polri telah membentuk satuan tugas untuk menyelidiki pembalakan liar, imbas dari limpahan kayu-kayu gelondongan saat banjir bandang terjadi di Aceh dan Sumatera Utara. Saat ini kepolisian telah mengantongi nama tersangka.
Pada Selasa (9/12/2025) silam, Bareskrim Polri menyampaikan di hulu Sungai Tamiang, Aceh, terdapat aktivitas penebangan hutan secara ilegal dan pembukaan lahan (land clearing) oleh masyarakat.
Polri juga menemukan bahwa ada praktik terorganisasi, di mana para pelaku menunggu momen ketika debit air naik untuk menghanyutkan kayu-kayu hasil penebangan. Selain itu Polri pun menyelidiki penebangan liar di Tapanuli Selatan.
Prabowo juga menyampaikan hasil peninjauannya terhadap sejumlah daerah terdampak bencana di Aceh, termasuk Takengon, Bener Meriah, dan Aceh Tamiang. Menurutnya, secara umum kondisi di lapangan relatif terkendali meskipun masih terdapat sejumlah kendala akibat faktor alam.
“Ya, saya lihat keadaan terkendali, saya cek terus sana sini memang keadaan alam keadaan fisik ada keterlambatan sedikit. Tapi saya cek semua ke tempat pengungsi kondisi mereka baik, pelayanan pada mereka baik, suplai pangan cukup. Di tempat paling terisolasi, Takengon kita kerja keras terus untuk membuka jalan, Bener Meriah saya kira juga jembatan sudah berfungsi ya?,”kata Prabowo.
Prabowo menuturkan bahwa pemerintah terus bekerja keras menjangkau wilayah-wilayah paling terisolasi. Di Takengon, upaya pembukaan akses jalan masih berlangsung intensif, sementara di Bener Meriah, jembatan utama dilaporkan sudah kembali berfungsi.
“Saya kemarin dari Takengon, Bener Meriah, saya ke Tamiang, Tamiang sudah tembus dari sini. Jadi saya ucapkan terima kasih kepada semua petugas, luar biasa pekerjaan mereka,” kata Prabowo.
Terkait pemulihan infrastruktur, khususnya listrik, Prabowo mengakui prosesnya belum sepenuhnya sesuai harapan. Hal itu disebabkan kondisi fisik wilayah yang masih terdampak banjir serta kendala teknis di lapangan.
“Ya pasti masalah listrik ya ada tidak secepat yang kita harapkan karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih kita harus atasi. Menara-menara itu sangat berat kemudian ada kendala-kendala sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus. Tapi Insyaallah, kita harapkan ya mungkin satu minggu mudah-mudahan ya,” ujarnya.
Prabowo mengingatkan masyarakat untuk tetap realistis terhadap proses pemulihan pascabencana. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan berusaha keras untuk penanganan bencana.
“Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap. Saya sudab katakan berkali-kali, saya tisak punya tongkat Nabi Musa tapi semua bekerja keras,” pungkasnya.
(Nadya Kurnia)




