Bangkok, VIVA – SEA Games 2025 menghadirkan anomali menarik dalam perjalanan sepakbola Indonesia. Di saat timnas putra (Timnas Indonesia U 22) datang dengan status juara bertahan dan target minimal medali perak, justru timnas putri yang tampil tanpa ekspektasi tinggi mampu melangkah lebih jauh dan mencuri perhatian.
Timnas putri Indonesia berangkat ke SEA Games dengan status tak diunggulkan. Kompetisi liga putri domestik pun tidak berjalan optimal, membuat persiapan Garuda Pertiwi jauh dari kata ideal. Namun kondisi tersebut tak menghalangi Zahra Muzdalifah dan rekan-rekannya untuk tampil kompetitif. Hasilnya, timnas putri sukses melaju ke semifinal sebagai runner up Grup A.
Perjalanan Garuda Pertiwi memang tidak mulus. Mereka sempat tersungkur dengan kekalahan telak 0-8 dari Thailand pada laga pembuka. Namun respons yang ditunjukkan patut diapresiasi. Timnas putri bangkit dan menundukkan Singapura, hasil yang memastikan langkah mereka ke empat besar.
Situasi kontras justru dialami timnas putra. Datang dengan status juara bertahan dan sokongan penuh federasi, Garuda Muda gagal memenuhi ekspektasi. Target minimal medali perak yang dipatok PSSI tak tercapai setelah Indonesia tersingkir di fase grup. Kekalahan 0-1 dari Filipina dan kemenangan 3-1 atas Myanmar tak cukup membawa Indonesia melaju ke semifinal.
- ANTARA FOTO/NAY/sth/foc.
Perbedaan hasil ini menimbulkan pertanyaan besar. Timnas putra Garuda Muda yang memiliki kompetisi liga berjalan, pembinaan usia muda berjenjang, serta persiapan relatif lebih matang justru tampil di bawah tekanan. Sebaliknya, timnas putri yang minim kompetisi dan nyaris tanpa sorotan mampu menunjukkan mental bertanding dan daya juang yang lebih solid.
Indonesia kini menatap laga berat di semifinal sepak bola putri. Garuda Pertiwi akan menghadapi Vietnam di IPE Chonburi Stadium, Chonburi, Minggu (14/12/2025). Vietnam bukan lawan sembarangan. Mereka merupakan tim tersukses di sepak bola putri SEA Games dengan koleksi delapan gelar juara, termasuk empat kali berturut-turut.
Terlepas dari hasil semifinal nanti, capaian timnas putri sudah menjadi tamparan keras sekaligus cermin bagi sepak bola nasional. SEA Games 2025 menunjukkan bahwa nama besar, status juara bertahan, dan target tinggi tak selalu berbanding lurus dengan prestasi. Dalam anomali ini, justru timnas putri yang datang tanpa beban tampil lebih berani, solid, dan berprestasi.





