Perkuat edukasi dan deteksi dini jantung melalui konser amal

antaranews.com
21 jam lalu
Cover Berita
Jakarta (ANTARA) - Penyakit jantung masih menjadi ancaman kesehatan utama di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit ini menempati peringkat kedua penyebab kematian tertinggi di tanah air. Tidak hanya menyerang kelompok usia dewasa, penyakit ini juga menyentuh anak-anak melalui penyakit jantung bawaan. Kondisi ini muncul sejak lahir dan sering kali membutuhkan intervensi medis sejak dini.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat bahwa sekitar 50.000 anak di Indonesia lahir setiap tahun dengan penyakit jantung bawaan. Angka ini menggambarkan beban kesehatan yang besar dan kebutuhan terhadap intervensi dini, baik melalui deteksi, pemeriksaan, maupun tindakan medis yang tepat waktu.

Tingginya beban penyakit jantung inilah yang menginspirasi terselenggaranya konser amal Serenade for The Heart. Sebagai bagian dari rangkaian Festive Season 2025, Senayan City berkolaborasi dengan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk mengajak masyarakat berperan dalam membuka akses kesehatan bagi lebih banyak anak.

Dalam sambutannya, Siti Nadia Tarmizi, menyampaikan bahwa tingginya angka penyakit jantung memerlukan peningkatan akses deteksi dini dan layanan kesehatan yang lebih merata.

Karena itu, Juru bicara Kementerian Kesehatan saat pandemi COVID itu menyampaikan apresiasi mendalam kepada Yayasan Jantung Indonesia yang telah berkontribusi selama lebih dari empat dekade. Ia menekankan pentingnya peran Yayasan Jantung Indonesia dalam mendukung upaya kesehatan jantung nasional.

“Pertama-tama, kami ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Yayasan Jantung Indonesia. YJI ini lahir tahun 1981, bahkan sebelum Kementerian Kesehatan mengurusi jantung di Indonesia,” ucap Nadia yang menyampaikan pesan dari Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi saat memberikan sambutan dalam konser amal yang digelar Yayasan Jantung Indonesia. (ANTARA/Nabila Charisty) Bagi Kementerian Kesehatan, lanjut Nadia, Yayasan Jantung Indonesia berkontribusi besar dalam menangani penyakit jantung di Indonesia.

“Dengan kehadiran di banyak titik provinsi dan kabupaten/kota, YJI telah menjadi mitra penting dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung,” ujarnya.

Ia yang sedang menyampaikan pesan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada malam itu juga menegaskan bahwa edukasi masyarakat mengenai faktor risiko, pemeriksaan rutin, dan pentingnya intervensi yang tepat waktu perlu terus diperluas. Karena itu, agenda seperti konser amal yang digelar Yayasan Jantung Indonesia menjadi penting dalam mendukung upaya kesehatan jantung nasional.

“Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan sejak lahir. Upaya yang dilakukan YJI bersama para donatur malam ini memberikan harapan besar bagi anak-anak kita, kesempatan hidup, berkarya, dan menjadi bagian dari Indonesia,” katanya.

Kementerian Kesehatan, lanjutnya, terus berkomitmen memperluas layanan penanggulangan penyakit jantung dengan kateterisasi jantung, hingga bedah pintas arteri koroner, sebagai prosedur penting untuk mengobati penyakit jantung koroner berat, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

“Dengan perluasan pelayanan terhadap penanggulangan penyakit jantung ini harapannya dapat membuat para penderita jantung, terutama anak-anak dengan penyakit jantung bawaan, mendapat kesempatan hidup yang lebih baik,” ujar dia.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Annisa Pohan saat berfoto bersama para sponsor. (ANTARA/Nabila Charisty) Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Annisa Pohan menegaskan bahwa konser amal ini adalah wujud nyata solidaritas bagi anak-anak dengan jantung bawaan yang berjuang setiap hari.

Ia mengatakan bahwa seluruh program yang dirancang YJI adalah untuk mengedukasi, mencegah, dan memberikan bantuan kepada anak-anak dengan penyakit jantung bawaan.

“Hari ini kita akan menyaksikan bukti bahwa kemanusiaan masih memiliki nada yang paling indah,” kata istri dari Menteri Koordinator bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ini.

Menurut data YJI, hingga Desember 2025 organisasi tersebut telah membantu 2.530 anak menjalani operasi dan pengobatan. Program deteksi dini juga terus diperluas melalui layanan mobil kesehatan yang sudah melakukan lebih dari 110.673 pemeriksaan, serta edukasi promotif-preventif, seperti Heart at Work, Heart at School, Klub Jantung Sehat, hingga Klub Jantung Sehat Remaja di berbagai daerah.

Dalam konser tersebut, Krisdayanti tampil membawakan tujuh lagu, dari Rembulan hingga Mahadaya Cinta yang memukau para pengunjung yang hadir, mulai dari Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, hingga para pengunjung mal.

Busana rancangan Mel Ahyar yang dilelang saat konser amal berlangsung di Senayan City. (ANTARA/Nabila Charisty) Dalam acara itu, busana rancangan Mel Ahyar turut ditampilkan untuk kemudian dilelang. Dana yang terkumpul untuk digunakan membantu pembiayaan pemeriksaan dan penanganan penyakit jantung bawaan pada anak, serta mendukung masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Yayasan Jantung Indonesia juga melibatkan figur publik sebagai ikon kampanye untuk memperluas jangkauan pesan kepada lintas generasi, yakni Ayu Dewi, Jerhemy Owen, dan Erika Richardo.

Ketiga sosok tersebut dinilai memiliki pengaruh yang kuat di komunitasnya masing-masing. Seperti Ayu Dewi, yang mengungkapkan rasa tanggung jawabnya dalam membawa misi tersebut.

“Menjadi ikon YJI adalah suatu kehormatan. Bagi saya ini adalah panggilan hati untuk menyuarakan perhatian dan kasih sayang bagi saudara-saudara kita untuk dapat hidup lebih sehat dan berkualitas,” tutur Ayu Dewi.

Keitga ikon Yayasan Jantung Indonesia yang diperkenalkan dalam konser amal "Serenade for The Heart". (ANTARA/Nabila Charisty) Mewakili semangat generasi muda, Owen dan Erika, sebagai figur yang dekat dengan generasi muda menambahkan bahwa menerapkan gaya hidup sehat sedari dini menjadi hal terpenting dalam merawat kesehatan jantung.

“Saya baru tahu waktu cek ke RS, banyak loh anak-anak yang memiliki penyakit jantung. Di sini kita ingin mengajak Anak-anak seumuran kita untuk utamakan kesehatan dalam menjalani produktfvtas harian,” ucap Owen.

Sementara itu, Erika yang dikenal melalui kegiatan sosial, seperti penanaman pohon, hingga pembangunan sekolah, menyebut bakal membawa misi kesehatan menjadi yang paling utama karena kesehatan adalah nomor satu.

“Perspektif aku tuh berubah. Pokoknya kesehatan itu menjadi nomor satu. Buat yang masih mengutamakan pekerjaan, jangan sering begadang, apalagi malam-malam masih main game, itu gak sehat,” ujar Erika.




Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Perpol Nomor 10 Tahun 2025 Dikecam
• 12 jam lalufajar.co.id
thumb
Racun di Balik Sayuran Segar: Ancaman Residu Pestisida dalam Makanan Kita
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Dihentikan Unggulan Satu, Rachel/Febi Harus Puas Rain Perunggu di SEA Games 2025
• 19 jam lalutvonenews.com
thumb
DPRD Jabar Ingatkan Pemda Jaga Lahan Resapan Air untuk Cegah Bencana
• 6 jam lalurepublika.co.id
thumb
Prabowo ke Langkat, Tinjau Langsung Penanganan Dampak Banjir dan Longsor
• 18 jam lalukatadata.co.id
Berhasil disimpan.