Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan lahan UMKM yang dirusak saat kerusuhan di TMP Kalibata pada Kamis (11/12) adalah milik pemprov.
Kerusuhan di sana terjadi usai dua orang penagih utang atau 'mata elang', dikeroyok orang tak dikenal hingga tewas.
Usai pengeroyokan, massa yang diduga sebagai rekan-rekan korban, menggeruduk lokasi yang berada persis di seberang TMP Kalibata. Mereka membakar warung tenda kuliner, termasuk kios bangunan permanen.
“Kebetulan lahan yang digunakan itu lahannya pemerintah kota semua. Tentunya kami sedang mengorganisasikan, me-reorganisasi tentang ini,” kata Pramono usai membuka Konferda V DPD Persatuan Alumni GMNI Jakarta Raya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (13/12).
Ia menyampaikan, Pemprov DKI juga tengah mendalami hal-hal terkait sebelum keputusan diambil.
“Kami sedang meminta kepada UMKM untuk mempelajari. Nanti pada saatnya saya segera putuskan. Tapi itu lahannya, lahannya Pemerintah Jakarta semuanya,” ujarnya.
Terkait kasus ini, kata Pramono, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan meminta penegakan hukum dilakukan secara tegas.
“Saya sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan saya sudah meminta untuk ditegakkan hukum. Karena memang awalnya kelihatannya kecil, kemudian terjadi kekerasan, yang akhirnya beban itu menjadi beban pemerintah DKI Jakarta,” ucap dia.
“Saya enggak mau itu terjadi di Jakarta, terulang kembali. Untuk itu, saya memberikan keleluasaan dan juga karena ini sepenuhnya tugas aparat penegak hukum, biarkan mereka menyelesaikan ini terlebih dahulu,” sambung Pramono.




