Kementerian Pertanian (Kementan) mengirimkan bantuan logistik bagi korban banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat melalui KRI Banda Aceh 593 dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (5/12/2025). Pengiriman tersebut merupakan bagian dari penanganan darurat bencana di sejumlah wilayah Sumatra.
Dalam pengiriman kali ini, sebanyak 207 truk logistik diberangkatkan. Hingga Jumat, nilai total bantuan yang telah disalurkan Kementan mencapai Rp34,8 miliar, dari yang direncanakan sebesar Rp75 miliar yang akan dikirim secara bertahap.
Bantuan tersebut meliputi beras 25 ton, minyak goreng 35 ton, gula 38 ton, susu 1.780 dus, mi instan 3.115 dus, air mineral 2.480 dus, serta sejumlah kebutuhan lain seperti sarden, teh, kopi, pakaian, perlengkapan bayi, perlengkapan ibadah, perlengkapan mandi, selimut, telur, obat-obatan, dan genset.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan bantuan akan terus disalurkan sesuai kebutuhan di lapangan.
“Total yang kita berangkatkan sekarang dengan kemarin Rp34,8 miliar. Tidak menutup kemungkinan ada tambahan bantuan, dan pengiriman akan dilakukan secara berkelanjutan,” ujar Amran, Jumat (5/12/2025).
Kapal TNI AL tersebut dijadwalkan menempuh rute Padang, Sibolga, dan Aceh. Distribusi logistik dilakukan berdasarkan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pemerintah daerah. Sehari sebelumnya, Kementan juga mengirimkan bantuan darurat melalui pesawat Hercules yang telah diterima BNPB di Aceh.
Amran menyampaikan bahwa jenis bantuan yang dikirim disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Sebagian besar bantuan berupa pangan siap konsumsi karena sejumlah wilayah terdampak masih mengalami keterbatasan akses logistik dan energi.
“Kami melihat langsung kebutuhan masyarakat. Untuk saat ini, yang paling dibutuhkan adalah makanan siap saji,” katanya.
Ia menambahkan, bantuan yang disalurkan berasal dari mitra strategis, dunia usaha, serta pegawai Kementan. Proses distribusi dilakukan dengan pengawalan dari titik keberangkatan hingga diterima di lokasi tujuan.
“Distribusi dikawal agar bantuan sampai sesuai peruntukannya,” ujarnya.
Selain bantuan logistik tersebut, pemerintah juga menyalurkan dukungan reguler tanggap darurat berupa 44 ribu ton beras dan 6 ribu ton minyak goreng ke wilayah terdampak.
Dalam proses distribusi, Kementan melibatkan tim gabungan yang terdiri dari pejabat eselon I, unit pelaksana teknis daerah, serta mitra strategis. Pengiriman juga didukung TNI AL melalui KRI Banda Aceh 593, TNI AU melalui pesawat Hercules, serta Bulog dan sejumlah BUMN pangan.



