Terminal Cicaheum Mau Diubah Jadi Depo BRT, Warga Pasang Badan

jpnn.com
21 jam lalu
Cover Berita

jpnn.com, BANDUNG - Rencana alih fungsi Terminal Cicaheum menjadi depo moda transportasi Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya kembali menjadi sorotan.

Teranyar, gabungan pedagang hingga PO Bus di Terminal Cicaheum menolak pemindahan lokasi ke Leuwipanjang.

BACA JUGA: Terminal Cicaheum Bandung Mulai Ramai Pemudik

Pantauan JPNN di lokasi, spanduk penolakan bertuliskan "Kami warga Terminal Cicaheum menolak keras Terminal Cicaheum dipindahkan,"terpasang di setiap sudut.

Spanduk-spanduk itu dipasang warga yang mencari nafkah di Terminal Cicaheum.

BACA JUGA: Ini Respons Organda Kota Bandung Terkait Rencana Pemberhentian Operasional Terminal Cicaheum

Salah seorang pekerja PO Bus di Terminal Cicaheum, Roni (47 tahun) mengatakan kabar terkait perubahan fungsi Terminal Cicaheum sudah digaungkan sejak Kota Bandung di bawah kepemimpinan Dada Rosada dan Ridwan Kamil. Namun, tidak terealisasikan dan meredup.

Kemudian pada 2025, rencana tersebut kembali muncul. Kabar itu membuat warga Terminal Cicaheum seperti pekerja di PO bus hingga pedagang resah.

BACA JUGA: Saat Terminal Cicaheum Bandung Disesaki Deretan Bus

Roni menyebut mereka menggantungkan hidup di sana. Keresahan itulah mendorong warga Terminal Cicaheum menolak perubahan fungsi menjadi depo BRT.

"Kami menolak itu, bukan hanya menolak secara pribadi untuk perwakilan bus, ini mewakili semua yang ada elemen masyarakat di Terminal Cicaheum."

"Termasuk di sini pedagang mau dikemanain? Jadi lebih pada dampak sosialnya ini," kata Roni ditemui di Terminal Cicaheum, Sabtu (13/1).

Tak hanya spanduk penolakan, ada juga petisi yang ditandatangani oleh masyarakat yang menolak Terminal Cicaheum berubah fungsi.

Jika Terminal Cicaheum berubah menjadi depo BRT, maka tidak akan menyediakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Layanan tersebut rencananya akan dipindahkan ke Terminal Leuwipanjang. Penumpang dari luar kota pun otomatis akan berpindah ke sana.

Menurutnya hal tersebut akan sangat berdampak pada pengusaha bus dan pedagang. Itu karena penumpang bus menjadi target utama pasar mereka.

"Kami di sini dari tahun 2000, berarti sekarang 2025, kami hampir 20 tahun di sini. 90% di sini menjadi barometer untuk kepentingan di keluarganya. Tidak ada kerja yang lain sampingan."

"Cuma pedagang-pedagang di sini untuk dia pulang ke rumahnya, mengandalkan di sini. Dari pihak perwakilan bus juga sama seperti itu. Tidak ada pekerjaan yang lain. 100% kami menafkahi anak, istri, keluarga dari Terminal Cicaheum," ucapnya.

Dia menyebut pemerintah belum menyosialisasikan secara langsung terkait rencana perubahan.

Dia juga menyoroti tidak ada jaminan yang diberikan oleh pemerintah apabila peralihan fungsi Terminal Cicaheum terealisasi.

"Pemerintah harus bisa menganalisa sampai ke situ. Bukan ada aturan harus pindah-pindah. Jangan begitu dong. Kami masyarakat."

"Kami masyarakat yang wajib kalian bela. Jadi jangan segampang itu. Jadi harus ada sosialisasi yang jelas, terarah, teratur. Kalau direalisasikan, yang jelas," bebernya.

Daripada fungsinya diubah, dia lebih menyarankan agar Terminal Cicaheum mendapat sentuhan revitalisasi.

Langkah itu menurutnya dapat menggenjot aktivitas di terminal yang sudah ada sejak 1974.

"Harapannya mungkin dari pribadi saya bisa mewakili semua yang ada keluarga di sini. Justru ke depannya kami mengharapkan tidak pindah, tapi diatur yang lebih benar-benar tidak mencerminkan kekumuhannya," tegasnya.

Sebagai informasi, pemerintah berencana mengubah Terminal Cicaheum menjadi depo BRT atau Metro Jabar Trans (MJT).

Terminal Tipe A Leuwipanjang juga tengah dipersiapkan untuk menjadi pusat bus lintas kota dan provinsi. (mcr27/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibu dan Bayinya Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Terminal Bus Kalideres, Diduga Kehabisan Darah


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Pengungsian di Langkat, Mendagri Tito Tampung Semua Keluh dan Aspirasi Korban Banjir
• 14 jam lalutvonenews.com
thumb
Kopi dan Teh Indonesia Ramaikan Marrakech International Coffee dan Tea Festival 2025
• 18 jam lalukompas.tv
thumb
Mendikdasmen apresiasi Gubernur Malut sukseskan program digitalisasi
• 2 jam laluantaranews.com
thumb
Swifties Indonesia Rayakan Ultah Taylor Swift dan Perilisan The End of an Era
• 21 jam laluinsertlive.com
thumb
Swipe, Like, Berdoa: Ketika Logika Pasar Menentukan Cara Kita Beragama
• 4 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.