JAKARTA, KOMPAS.TV - Publik mempertanyakan batas kesanggupan negara, ketika sebagian warga masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup.
Kreator konten Sherly Annavita menilai, permintaan maaf dan komitmen percepatan dari pemerintah patut diapresiasi. Namun menurutnya, fokus utama seharusnya tertuju pada korban yang hingga kini masih kesulitan mendapatkan logistik dasar.
Sherly menegaskan, dalam konteks kemanusiaan, penerimaan bantuan asing seharusnya tidak dipersoalkan. Ia menilai penolakan donasi asing di tengah kondisi darurat justru membingungkan publik. Padahal di sisi lain, pemerintah membuka investasi asing dari luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan, Timothy Ivan Triyono, menyatakan pemerintah menampung seluruh aspirasi masyarakat. Ia menegaskan isu ini bukan soal kebanggaan nasional, melainkan mekanisme penanganan yang terukur.
Menurutnya, ada langkah konkret Presiden hadir dan pemerintah ini sama sekali tidak meninggalkan masyarakat.
“Pak Presiden, Pak Menteri Keuangan, DPR pun sudah memastikan bahwa semua anggarannya siap. Basarnas, BNPB, TNI, Polri, semuanya sudah menyatakan kesanggupan kita siap melakukan percepatan. BUMN juga bergerak mempercepat pemulihan listrik, pemulihan telekomunikasi. Kementerian PU juga mempercepat perbaikan infrastruktur,” ujarnya.
Bagaimana menurut Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/gpfCUD4N9m8?si=MJC44UO2FnPcsGGq
#banjir #aceh #sumatera
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV
- banjir
- sumatera
- aceh
- donasi
- investasi
- internasional


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442513/original/012446300_1765540937-20251212BL_Timnas_Indonesia_U-22_Vs_Myanmar_SEA_Games_2025-13.jpg)
