Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing keluar (outflow) dari pasar keuangan domestik selama sepekan. Berdasarkan data transaksi pada 8-11 Desember 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat jual neto sebanyak Rp0,13 triliun.
Minggatnya dana asing dari pasar keuangan domestik pada minggu ini terjadi pada instrumen keuangan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pada instrumen tersebut, dana asing minggat sebesar Rp4,12 triliun.
Beruntung dana-dana asing di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN) berebut untuk masuk ke Indonesia. Bank Indonesia mencatat, di kedua instrumen tersebut masing-masing masuk sebanyak Rp1,14 triliun dan Rp2,85 triliun.
"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 11 Desember 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp25,95 triliun di pasar saham, Rp3,49 triliun di pasar SBN, dan Rp116,34 triliun di SRBI," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 13 Desember 2025.
Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 72,99 basis poin (bps) per 11 Desember 2025 dari 71,28 bps per 5 Desember 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.
Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
Baca juga: Investor Asing 'Banjiri' Rp14,08 Triliun Pasar Keuangan RI
(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
Rupiah menguat
Minggatnya modal asing dari pasar keuangan Indonesia tak membuat nilai tukar rupiah takluk. Rupiah justru berani menggebuk dolar AS.
Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 12 Desember 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.646 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 30 poin atau setara 0,18 persen dari posisi Rp16.676 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.653 per USD. Rupiah menguat 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp16.663 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.652 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 16 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.668 per USD.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Denny.



