Presiden Prabowo Subianto menegaskan pemerintah tengah menertibkan pembalakan liar. Hal itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai dugaan adanya pembalakan liar di balik bencana yang menerjang Sumatera.
"Justru saya mau tertibkan semua itu, pembalakan liar, akan kita tertibkan, sudah kita mulai tertibkan ya," kata Prabowo di Medan, Sabtu (13/12).
Dalam dua hari terakhir, Prabowo menyambangi sejumlah daerah terdampak bencana. Mulai Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tamiang, daerah terisolir Takengon di Aceh Tengah, hingga Langkat.
Di sejumlah lokasi itu, Prabowo memastikan bahwa proses pemulihan tengah dilakukan. Akses terputus tengah diupayakan disambung, pemulihan akses listrik, hingga pemenuhan kebutuhan para pengungsi.
Satgas PKH BergerakBeberapa waktu lalu, Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menyebut akan mendalami dugaan adanya pembalakan liar di balik terjadinya banjir Sumatera.
"Yang jelas nantikan dari fakta-fakta di media akan di, maksudnya nanti akan didalami. Apakah itu memang bencana alam seperti apa," kata Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, kepada wartawan, Senin (1/12).
Anang menambahkan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan untuk diteliti. Jika ditemukan adanya pelanggaran, maka akan dilakukan proses hukum.
"Ketika nanti ada di situ ada unsur kesengajaan, pastinya penegak hukum ke depan akan mengambil tindakan hukum," ucapnya.
Sebelumnya, banyak pihak menilai banjir bandang dan longsor yang terjadi tidak serta merta karena faktor alam badai dahsyat Senyar. Sebab ada kerusakan hutan imbas pembalakan liar. Sebagai contohnya, muncul gelondongan kayu di beberapa daerah.
Ketua MPR Ahmad Muzani menilai kejadian banjir dan longsor yang menimpa wilayah Aceh-Sumatera menjadi pelajaran penting bagi pemerintah khususnya untuk mengambil kebijakan soal lingkungan.
“Tetapi kalau dilihat dari gambar-gambar, memang besar kemungkinan ada dampak dari kebijakan-kebijakan yang melakukan kerusakan terhadap lingkungan sehingga akibatnya sampai sekarang kita rasakan,” kata Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Senin (1/12).
Berdasarkan cuplikan video dan foto, terlihat bukan hanya air dan lumpur yang merusak pemukiman warga. Tapi puing-puing kayu juga terlihat hanyut bersama banjir. Diduga kayu-kayu itu adalah kayu illegal logging yang menyebabkan parahnya banjir dan longsor.





