Anak-anak yang lahir tahun 2010 ke atas atau dikenal sebagai Generasi Alpha diprediksi akan menghadapi dampak perubahan iklim yang jauh lebih berat dibandingkan generasi sebelumnya. Isu ini bukan sekadar soal lingkungan, tetapi juga berkaitan langsung dengan kesehatan, keamanan, dan kualitas hidup anak di masa depan.
Hal ini diungkap dalam studi Intergenerational Inequities in Exposure to Climate Extremes (2021). Penelitian tersebut menyebut anak-anak yang lahir sekitar tahun 2020 berisiko terpapar peristiwa cuaca ekstrem dua hingga tujuh kali lebih besar dibandingkan mereka yang lahir pada era 1960-an.
Dampak Perubahan Iklim yang Mengintai Generasi AlphaGenerasi Alpha tumbuh di dunia yang lebih panas dan semakin tidak stabil. Sepanjang hidupnya, mereka berpotensi menghadapi berbagai kejadian cuaca ekstrem, seperti:
Gelombang panas ekstrem
Kekeringan berkepanjangan
Kebakaran hutan
Gagal panen
Siklon tropis
Banjir bandang
Dampak ini terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, Amerika Utara, hingga Eropa. Namun, risikonya paling berat dirasakan oleh:
Anak-anak di bawah usia 8 tahun
Keluarga berpenghasilan rendah di wilayah rawan bencana
Negara dengan populasi anak besar dan infrastruktur terbatas
Para peneliti mengidentifikasi beberapa faktor utama yang membuat Generasi Alpha lebih rentan terhadap dampak pemanasan global, antara lain:
Paparan seumur hidup yang lebih panjang
Anak-anak yang lahir saat ini akan hidup lebih lama di tengah krisis iklim yang terus berkembang
Kondisi iklim yang semakin ekstrem
Jika emisi gas rumah kaca tidak ditekan, frekuensi dan intensitas bencana akan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ketimpangan perlindungan lingkungan
Banyak anak lahir di wilayah dengan sistem kesehatan, mitigasi bencana, dan infrastruktur yang masih terbatas.
Meski terdengar mengkhawatirkan, studi ini juga menegaskan bahwa membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5°C dapat secara signifikan menurunkan risiko paparan ekstrem, termasuk gelombang panas, kekeringan, dan banjir.
Kita bisa mencegahnya dari lingkungan terdekat: Keluarga. Ya Moms, langkah kecil yang kita lakukan bersama keluarga hari ini mungkin bisa jadi perubahan besar bagi bumi kita. Apa yang bisa kita lakukan?
Mengajarkan kebiasaan ramah lingkungan sejak dini, seperti hemat air dan listrik, mengurangi plastik sekali pakai, serta mengenalkan anak pada alam, dapat menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi masa depan mereka, Moms.




