Kemenag Percepat Pendataan Kerusakan Rumah Ibadah Akibat Banjir

wartaekonomi.co.id
13 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian penuh pada kebutuhan logistik serta pemulihan rumah ibadah dan layanan pendidikan pascabencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. 

Hal ini disampaikan Menag dalam kegiatan “Donasi Peduli Sumatra bersama Wali” yang digelar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jumat (12/12). Nasaruddin mengungkapkan pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait akan bergerak cepat memberikan bantuan pada kebutuhan paling mendesak.

“Kita akan turun untuk menangani hal-hal yang sangat darurat seperti makanan, minuman, tempat tinggal sementara. Dan madrasah, masjid, serta rumah ibadah lain juga bagian dari tanggung jawab Kementerian Agama,” ujarnya.

Ia pun memastikan bahwa pendataan kerusakan telah dilakukan secara menyeluruh mencakup jumlah madrasah, masjid, rumah ibadah berbagai agama, keluarga terdampak, mahasiswa asal Sumatra yang berada di Pulau Jawa, anak yatim, hingga korban meninggal.

Baca Juga: Presiden Prabowo Kunjungi Aceh Tengah, Pastikan Negara Hadir dan Cepat Pulihkan Kehidupan Warga

“Yang penting kita sudah mendata berapa madrasah, berapa rumah ibadah, berapa masjid, berapa yang meninggal, dan berapa anak yatim. Ini akan menjadi dasar prioritas. Mahasiswa yang terdampak penuh juga diprioritaskan,” tegasnya.

Acara yang diinisiasi Ditjen Bimas Islam ini juga dirangkaikan dengan Kick Off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah, Deklarasi Damai Tokoh Lintas Agama, serta lelang amal dua helm bertanda tangan personel band Wali, yang masing-masing terjual senilai Rp15 juta dan Rp55 juta untuk didonasikan kepada penyintas bencana di Sumatera.

Kemenag juga mencontohkan sejumlah langkah lintas daerah yang telah dilakukan terhadap mahasiswa terdampak bencana, mulai dari penyediaan makan gratis, bantuan tempat tinggal, hingga dukungan logistik bagi keluarga yang harus mengungsi ke Pulau Jawa.

Menag menekankan bahwa penanganan bencana tidak berhenti pada fase tanggap darurat, tetapi harus melihat dampak jangka panjang terhadap generasi muda.

“Kita bukan hanya memikirkan sekarang. Pemulihan generasi mereka bisa memerlukan 30 tahun. Karena itu, Menteri Agama harus secara rasional memberi perhatian khusus. Jika tidak, anak-anak di sana bisa kehilangan masa depan,” ucapnya.

Baca Juga: Jadi Urat Nadi Ekonomi Sumatera Barat, Menko AHY Percepat Pemulihan Jalur Vital Lembah Anai

Terkait kerusakan fisik bangunan, Menag menegaskan bahwa sektor rumah ibadah menjadi mandat Kemenag yang harus dipulihkan secara terencana. “Kementerian Agama berkewajiban menyelesaikan persoalan bangunan fisik yang rusak. Itu tugas kita,” tegas Menag.

Kick off Program Pemberdayaan Rumah Ibadah yang digelar dalam acara ini menjadi salah satu langkah awal untuk memulihkan serta mengoptimalkan fungsi rumah ibadah sebagai pusat spiritual, sosial, dan psikologis bagi masyarakat yang terdampak musibah.

Ia menambahkan bahwa bencana menjadi ujian bersama, warga yang terdampak diuji dengan kesabaran, sementara masyarakat yang tidak terdampak diuji dengan kemauannya untuk membantu dan berbagi.

Turut hadir mendampingi Menag, jajaran Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menag, Jajaran Pejabat Eselon I Kementerian Agama, juga audiens dari civitas Akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
5 Fakta Pelaku Pengeroyokan 2 Debt Collector hingga Tewas di Kalibata, 6 Polisi Jadi Tersangka
• 22 jam lalurctiplus.com
thumb
Samsung Rilis Solusi Laundry Komersial, Tawarkan Efisiensi dan Daya Tahan
• 18 jam lalumedcom.id
thumb
Ansyari Lubis Beri Apresiasi Pemain yang Baru Comeback Cedera saat PSS Jumpa Garudayaksa FC pada Laga Uji Coba
• 50 menit lalubola.com
thumb
Seruan Gus Yahya soal Polemik PBNU: Tetap Tenang, Pererat Silaturahmi
• 17 jam lalukumparan.com
thumb
Dompet Dhuafa Distribusi Air Bersih, Penuhi Kebutuhan Penyintas Bencana Sumut
• 14 jam laludisway.id
Berhasil disimpan.