Stok beras di Provinsi Aceh dipastikan dalam kondisi aman hingga Juni 2026. Pemerintah Aceh menyebut ketersediaan beras saat ini mencukupi dan tidak ada indikasi kekurangan secara umum di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pangan Aceh, Surya Rayendra, mengatakan hal itu berdasarkan hasil koordinasi dengan Perum Bulog Wilayah Aceh.
Informasi tersebut ia sampaikan saat konferensi pers BNPB terkait update penanganan bencana di Sumatra secara daring, Sabtu (13/11).
“Alhamdulillah secara stok cukup. Dua hari yang lalu informasi Direktur Pengadaan Bulog Pusat menginformasikan bahwa stok beras di Aceh sampai saat ini 80.000 ton. Dan insya Allah ini cukup untuk sampai dengan bulan Juni 2026 stok 80.000 ton ini,” ujarnya.
Surya memastikan, dengan jumlah tersebut, ketersediaan beras untuk masyarakat Aceh relatif aman. Meski demikian, ia mengakui ada beberapa daerah yang perlu mendapat perhatian khusus karena stok di gudang Bulog setempat mulai menipis.
“Jadi untuk ketersediaan beras, mudah-mudahan Alhamdulillah Aceh tidak kekurangan. Namun ada beberapa daerah yang harus segera kita penuhi atau kita tambah, seperti daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah,” jelasnya
Ia menjelaskan, gudang Bulog untuk wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah berada di Kabupaten Aceh Tengah, tepatnya di Takengon. Saat ini, stok di wilayah tersebut mulai berkurang, namun pemerintah telah melakukan langkah antisipasi.
“Ini di Aceh Tengah dan Bener Meriah gudang Bulog-nya berada di Kabupaten Aceh Tengah atau di Takengon ibu kotanya. Ini stoknya mulai menipis, tetapi kita sudah melakukan antisipasi dengan mendatangkan kemarin—karena transportasi agak sulit dari Banda Aceh ke Takengon atau ke Rembele, agak sulit dengan membawa jumlah yang banyak. Tapi Alhamdulillah, sudah dilakukan penambahan sebanyak 5 ton dua hari yang lalu ke Aceh Tengah,” katanya,
Surya menambahkan, penambahan stok ke wilayah tersebut masih akan dilakukan ke depan, menyesuaikan dengan kondisi akses transportasi. Pemerintah saat ini menunggu jalur Lhokseumawe–Bener Meriah dapat kembali dilalui secara optimal.
“Apabila jalur Lhokseumawe-Bener Meriah itu sudah bisa dilalui, dan informasinya ini terus akan ditingkatkan upaya perbaikan jalan lintas Lhokseumawe ke Bener Meriah melalui Gunung Salak. Dan kalau sudah bisa dilalui, mungkin diutamakan untuk distribusi logistik dulu. Untuk distribusi logistik dan alat-alat kesehatan. Jadi ini mungkin akan ditambah lagi stok di Aceh Tengah.”


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5333133/original/094240200_1756595773-1000642805.jpg)
