Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari memaparkan progres perbaikan empat jembatan di Aceh yang rusak akibat bencana banjir-longsor per hari ini, Sabtu (13/11).
Salah satu progres perbaikan jembatan dilakukan di jembatan Teupin Reudeup yang menghubungkan Kota Bireuen dan Lhokseumawe. Kata Abdul, progres perbaikannya sudah mencapai 90 persen.
“Jembatan Teupin Reudeup yang menghubungkan Bireuen ke Lhokseumawe, sebelumnya 88%, saat ini 90%. Memang ini kita harapkan sebenarnya bisa selesai, jembatannya sudah tergelar, tetapi alas atau lantai jembatannya masih dalam proses pemasangan,” ucap Abdul dalam rilis pers di YouTube BNPB, Sabtu (13/12).
Selain itu, progres 92 persen sudah tercapai di jembatan Teupin Mane.
“Hal yang sama juga Jembatan Teupin Mane. Sebelumnya kita sampaikan 89% kemarin, saat ini 92%. Bentang jembatannya sudah tergelar, saat ini sedang memasang lantai jembatan,” ucap Abdul.
“Kondisi cuaca saat ini yang memang hujan di beberapa tempat, ini juga berperan dalam menunda sedikit penyelesaian dari pekerjaan jembatan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyebut progres perbaikan jembatan Kuta Blang. Katanya, progres perbaikannya sudah mencapai 40,7 persen.
“Selain itu, Jembatan Kuta Blang di Bireuen yang menghubungkan jalan utama Bireuen-Lhokseumawe, sebelumnya 28%, hari ini 40,7%,” jelas Abdul.
Lalu, ada jembatan yang sudah bisa digunakan, yakni jembatan Krueng Meureudu. Jembatan itu sudah bisa digunakan sejak Jumat (12/12) kemarin.
“Selain itu hal penting lainnya terkait dengan pemulihan akses jalan khususnya jalan nasional adalah akses jalan Pidie Jaya ke Bireuen. Ini sebelumnya terputus karena terganggunya Jembatan Krueng Meureudu,” ucap Abdul.
“Per hari Jumat kemarin, 12 Desember, jembatan ini sudah bisa digunakan meskipun masih dalam uji coba dan penyelesaian akhir. Tapi secara fungsi ini sudah bisa digunakan,” tambahnya.
Abdul menyebut, bila jembatan-jembatan ini bisa secara cepat diperbaiki, maka akses bantuan logistik akan terbuka lebar.
“Ini yang penting, beberapa akses jalan. Jadi kalau misalkan akses jalan Pidie Jaya-Bireuen melalui Jembatan Meureudu, kemudian Jembatan Teupin Reudeup, kemudian Jembatan Teupin Mane, dan Jembatan Kuta Blang ini sudah bisa selesai, kami tentu saja optimis dukungan atau dorongan logistik via jalur darat akan sangat-sangat berubah signifikan,” ucap Abdul.
“Karena dorongan logistik akan bisa kita optimalkan melalui jalur darat. Kenapa sangat penting? Karena tentu saja tonase yang bisa kita dorong satu sorti pengiriman jika dibandingkan jalur darat menggunakan truk dengan jalur udara menggunakan heli atau caravan, ini akan sangat jauh berbeda,” tambahnya.
Abdul pun menyebut berharap perbaikan keempat jembatan tersebut cepat rampung. Ia menyebut targetnya minggu depan bantuan logistik sudah bisa melalui jembatan-jembatan itu.
“Sehingga benar-benar kita harapkan tiga atau empat jembatan ini yang sangat krusial untuk jalur Lintas Timur Banda Aceh-Medan dan dari Lintas Timur ke arah Tengah Aceh ini bisa berfungsi. Sehingga kita harapkan minggu depan ini dukungan logistik akan lebih efektif,” tandasnya.




