Jakarta, ERANASIONAL.COM – Tokoh nasional Anies Baswedan mendorong pemerintah pusat menetapkan musibah banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai bencana nasional.
Dorongan tersebut disampaikan menyusul besarnya skala kerusakan serta penderitaan warga terdampak di berbagai daerah.
Anies menyampaikan pandangan itu setelah meninjau langsung lokasi terdampak di Aceh Tamiang, Kabupaten Langkat, hingga Kota Padang.
Ia mengaku menyaksikan langsung kondisi pengungsian dan berdialog dengan para korban di tenda-tenda darurat.
“Sulit menyebut kondisi ini sebagai bencana biasa yang bisa ditangani sendiri oleh daerah,” ujar Anies dalam unggahan Videonya, dikutip eranasional, Sabtu (13/12/2025).
Ia menyoroti banyaknya ibu-ibu yang kehilangan rumah, anak-anak yang belum dapat kembali bersekolah, serta para kepala keluarga yang lahannya tertimbun kayu dan lumpur akibat banjir dan longsor.
Menurut Anies, penetapan status bencana nasional akan membuka ruang yang lebih luas bagi pemerintah pusat untuk mengerahkan anggaran, personel, alat berat, serta program pemulihan secara lebih cepat dan masif.
Dengan status tersebut, distribusi logistik, layanan kesehatan, dukungan psikososial, hingga pembukaan akses jalan diyakini dapat dipercepat.
Selain itu, dalam jangka menengah, negara juga dapat membiayai program perbaikan rumah warga, sekolah, infrastruktur, serta pemulihan usaha kecil yang terdampak, tanpa semata-mata bergantung pada kemampuan anggaran pemerintah daerah.
Anies mengakui adanya kekhawatiran terkait potensi korupsi atau tumpang tindih kewenangan jika status bencana nasional ditetapkan.
Namun, ia menegaskan bahwa solusi atas kekhawatiran tersebut bukan dengan menahan penetapan status, melainkan dengan memastikan pengawasan ketat, transparansi, dan akuntabilitas sejak awal.
“Bagi para korban, status bencana nasional adalah pesan bahwa negara benar-benar hadir dan menganggap ini sebagai urusan kita bersama,” kata Anies.
Ia menilai keputusan penetapan status bencana nasional masih sangat relevan, mengingat masa tanggap darurat masih berlangsung dan fase pemulihan diperkirakan akan berjalan panjang. Menurutnya, dukungan negara dalam satu hingga dua tahun ke depan sangat ditentukan oleh keputusan yang diambil saat ini. (**)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5442506/original/043646300_1765540709-20251212BL_Timnas_Indonesia_U-22_Vs_Myanmar_SEA_Games_2025-10.jpg)


