BERBAGAI mitos seputar kehamilan masih sering beredar dan dipercaya hingga saat ini. Sebagian besar anggapan tersebut diwariskan secara turun-temurun dan kerap dijadikan pedoman oleh ibu hamil dalam menjalani kesehariannya.
Padahal, tidak semua mitos memiliki dasar medis yang benar dan justru dapat memengaruhi kenyamanan serta kesehatan ibu dan janin. Mengutip dari laman emc healthcare berikut mitos kehamilan yang ternyata tidak benar namun beredar dalam masyarakat.
Bentuk Perut Tidak Menentukan Jenis Kelamin BayiSalah satu mitos yang paling umum adalah anggapan bahwa jenis kelamin bayi dapat diketahui dari bentuk perut ibu hamil. Faktanya, bentuk perut dipengaruhi oleh postur tubuh ibu, kenaikan berat badan selama kehamilan, serta posisi dan ukuran janin di dalam rahim.
Hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hubungan antara bentuk perut dan jenis kelamin bayi.
Mandi Malam Tidak Berbahaya bagi Ibu HamilLarangan mandi di malam hari bagi ibu hamil juga merupakan mitos yang tidak didukung bukti medis. Mandi malam tidak menyebabkan rematik atau gangguan kesehatan lainnya. Justru, membersihkan tubuh saat kotor atau berkeringat penting untuk menjaga kebersihan kulit dan mencegah infeksi.
Meski begitu, ibu hamil disarankan tidak mandi terlalu larut dan menggunakan air hangat agar tubuh tetap nyaman serta waktu istirahat tidak terganggu.
Ibu Hamil Tidak Harus Makan untuk Dua OrangAnggapan bahwa ibu hamil harus makan dua porsi sekaligus juga termasuk mitos. Memang, kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan, namun jumlahnya disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing ibu. Kenaikan berat badan bergantung pada indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan sebelum hamil.
Ibu dengan berat badan kurang dianjurkan menambah asupan bergizi, sementara ibu dengan berat badan berlebih perlu lebih selektif dalam memilih makanan agar berat badan tidak naik berlebihan.
Memahami perbedaan antara mitos dan fakta sangat penting bagi ibu hamil agar dapat menjalani kehamilan dengan aman dan sehat. Dengan informasi yang benar dan berbasis medis, ibu hamil dapat mengambil keputusan yang tepat untuk menjaga kesejahteraan diri serta mendukung tumbuh kembang janin secara optimal.
Sumber: emc healthcare


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5366644/original/023343500_1759265301-1000221555.jpg)
