Sejumlah pedagang di Kalibata, Jakarta Selatan, masih berjuang untuk bangkit setelah warung mereka dibakar massa menyusul insiden tewasnya dua debt collector akibat pengeroyokan. Dampak peristiwa itu membuat para pedagang kehilangan tempat usaha sekaligus modal untuk kembali berjualan.
Koordinator Pedagang Kalibata, Purwanto, mengatakan kondisi para pedagang kini belum sepenuhnya pulih. Meski situasi keamanan sudah kembali kondusif, trauma dan keterbatasan modal menjadi kendala utama untuk memulai kembali aktivitas berdagang.
“Kondisi pedagang saat ini kami belum keluar dulu pertama memang situasi sudah kondusif insyallah sudah aman. Cuma memang pertama kami masih trauma kedua mau jualan pun meskipun sudah kondusif kami kehabisan modal,” katanya kepada wartawan, Sabtu (13/12).
“Kami pedagang hancur semua, kasihan teman teman yang lain mau jualan pun sudah tidak ada modal lagi,” sambungnya.
Purwanto mengungkapkan, pada hari ini dirinya dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk bertemu dengan Wakapolda Metro Jaya. Dalam pertemuan tersebut, pihak kepolisian menyampaikan keprihatinan sekaligus permintaan maaf atas insiden yang menimpa para pedagang.
“Alhamdulillah kami tadi dipanggil ke Polda Metro. Terima kasih kembali ke Polda Metro dalam hal ini Wakapolda Metro mewakili Kapolda Metro mengundang kami pertama menyampaikan prihatin dan menyampaikan permintaan maaf atas kejadian ini,” katanya.
Tak hanya itu, Polda Metro Jaya juga memberikan bantuan kepada para pedagang agar dapat segera kembali berjualan. Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban pedagang yang kehilangan sumber penghasilan akibat peristiwa tersebut.
“Kedua akan memback-up kami pengamananya saat kami beraktivitas berjualan lagi. Alhamdulillah memberikan bantuan. Seberapa pun bantuan kami terima kami ucapkan terima kasih,” katanya.
Sebagai koordinator, Purwanto memastikan bantuan yang diterima akan dibagikan secara adil dan transparan kepada seluruh pedagang yang terdampak. Pendataan ulang pun dilakukan agar bantuan tepat sasaran.
“Kalau untuk aktivitas kembali kita nunggu modal dulu meskipun sudah ada bantuan modal dari Kapolda Metro Jaya kami belum bisa bagikan karena ini harus transparan pembagianya. Ini saya data ulang pemilik warung ini akan kami lampirkan sebagai pertanggung jawaban kami agar ini sampai ke teman-teman semua, agar tepat sasaran,” pungkasnya.
Kini, sebanyak enam anggota Yanma Polri yang mengeroyok Mata Elang atau debt collector hingga tewas yang memicu kericuhan di Kalibata sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka juga akan disidang secara etik.





