JAKARTA– Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mendalami jaringan gembong narkoba Dewi Astutik alias Paryatin (PA) yang ditangkap di Kamboja. Ratu narkoba jaringan internasional ini ditangkap di Sihanoukville, Kamboja oleh BNN dan BAIS TNI.
Dewi Astutik alias Mami merupakan pelaku penyelundupan dua ton narkotika jenis sabu jaringan golden triangle alias segitiga emas senilai Rp5 triliun. Dia juga terlibat bersama gembong narkoba Fredy Pratama.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-washliyah (PP GPA) Aminullah Siagian mengatakan, dukungan Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam pemberantasan narkotika harus menjadi sinyal jelas.
“Dewi Astutik tak mungkin bisa memasukkan narkoba dengan nilai jumbo tanpa dukungan pihak lain di dalam negeri yang menjadi aktor intelektual. Aparat harus mengungkapnya,’’ lanjutnya.
Lebih lanjut, Aminullah menyampaikan pengungkapan aktor intelektual di balik jaringan narkoba adalah kunci untuk memutus rantai kriminal yang membahayakan generasi muda.
Kasus ini kata dia, bukan sekadar penangkapan individu, tapi cerminan sistem yang memungkinkan narkoba masuk.
‘’Mengusut aktor intelektual adalah langkah penting untuk menegakkan keadilan, hukum, dan masa depan bangsa. Bayangkan potensi 8 juta jiwa yang bisa terselamatkan dari operasi penangkapan narkoba milik jaringan Dewi ini,”ungkapnya.




