STROKE kerap dikaitkan dengan pola makan tidak sehat dan gaya hidup sedentari. Namun, jenis minuman yang dikonsumsi sehari-hari juga dapat berperan besar dalam meningkatkan risiko penyakit ini.
Mengutip dari laman Science Alert, konsumsi minuman tertentu secara berlebihan dapat memicu lonjakan tekanan darah hingga meningkatkan risiko stroke, terutama pada usia produktif.
Minuman BerenergiMinuman berenergi menjadi sorotan utama setelah sebuah studi kasus di Inggris mengungkapkan hubungan antara konsumsi berlebihan dan stroke ringan. Seorang pria paruh baya dilaporkan mengalami krisis hipertensi setelah rutin mengonsumsi hingga delapan minuman berenergi per hari.
Kandungan kafein yang sangat tinggi, termasuk kafein tersembunyi dari bahan seperti guarana, diduga memicu peningkatan tekanan darah yang signifikan. Hipertensi sendiri merupakan faktor risiko utama terjadinya stroke iskemik.
KafeinDalam satu hari, asupan kafein yang dianjurkan umumnya tidak lebih dari 400 miligram. Namun, konsumsi minuman berenergi secara berlebihan dapat membuat seseorang mengonsumsi lebih dari tiga kali lipat batas aman tersebut.
Kafein dalam jumlah tinggi diketahui dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah dalam jangka pendek, serta berpotensi menimbulkan dampak kumulatif jika dikonsumsi terus-menerus.
Minuman ManisSelain minuman berenergi, minuman tinggi gula seperti soda dan minuman berpemanis kemasan juga berisiko meningkatkan peluang stroke. Konsumsi gula berlebih dapat memicu obesitas dan diabetes, dua kondisi yang berkaitan erat dengan gangguan pembuluh darah dan peningkatan risiko stroke.
AlkoholMinuman beralkohol, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dan jangka panjang, dapat meningkatkan tekanan darah serta memicu gangguan irama jantung. Kondisi ini dapat memperbesar kemungkinan terbentuknya bekuan darah yang berujung pada stroke.
Para ahli menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap jenis dan jumlah minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Tenaga kesehatan juga disarankan untuk menanyakan kebiasaan konsumsi minuman berenergi atau minuman berkafein tinggi pada pasien dengan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya atau kasus stroke di usia muda.
Sumber: Science Alert




