Jakarta: Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyalurkan total 15.000 paket bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di tiga provinsi yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor. Tiga provinsi penerima bantuan tersebut adalah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan masing-masing provinsi menerima 5.000 paket.
“Bantuan ini memang masih sangat terbatas, tetapi yang paling penting adalah perhatian pemerintah pusat untuk memulihkan kehidupan masyarakat agar bisa kembali seperti sedia kala,” tegas Ketua MPR Ahmad Muzani dikutip Sabtu, 13 Desember 2025.
Baca Juga :
Menembus Bencana di Tanah RencongBantuan 15.000 paket yang disalurkan MPR berisi kebutuhan pokok dan perlengkapan penting seperti sembako, obat-obatan, hingga school kit untuk anak-anak. Muzani memimpin langsung penyaluran bantuan.
Untuk Aceh, bantuan didistribusikan di Aceh Utara, Aceh Tamiang, dan Aceh Timur. Sementara di Sumatra Utara, bantuan disalurkan di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Dalam peninjauan di Aceh Utara, Muzani mengungkapkan hampir seluruh wilayah kabupaten tersebut terdampak bencana. Dari 27 kecamatan, 25 di antaranya mengalami kerusakan berat.
“Aceh Utara itu terdiri dari 27 kecamatan, 25 kecamatan terdampak parah dan dua kecamatan terdampak ringan. Artinya, seluruh kabupaten terdampak bencana,” ujar Muzani.
Saat ini, terdapat lebih dari 100 ribu warga yang mengungsi di Aceh. Kondisi pengungsi sangat memprihatinkan karena banyak yang terpaksa menumpang di rumah kerabat, sekolah, hingga masjid.
“Rumah hancur, lahan pertanian rusak, ternak musnah, bahkan ada anggota keluarga yang meninggal dan hilang. Secara psikologis mereka kehilangan semangat hidup,” ungkap Muzani.
Di Sumatra Utara, bencana banjir dan tanah longsor telah merenggut nyawa 348 orang dan 91 orang masih dinyatakan hilang (data BPBD per 13 Desember 2025). Korban jiwa terbanyak tercatat di Tapanuli Tengah.
Fokus pemulihan jangka pendek dan panjang
Muzani menegaskan, percepatan pemulihan kehidupan masyarakat harus segera dilakukan, khususnya pada sektor kesehatan, pendidikan, dan keagamaan. Ia memastikan seluruh masukan dari masyarakat dan pemerintah daerah akan dibawa ke Jakarta untuk dicarikan solusi penyelesaian bersama kementerian terkait.
“Kami mendengarkan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di lapangan. Ada aspirasi yang bisa langsung diputuskan hari ini, dan ada pula yang harus dibicarakan lintas kementerian untuk pemulihan jangka panjang,” ujar Muzani.
MPR menyalurkan total 15.000 paket bantuan kemanusiaan kepada masyarakat di tiga provinsi yang terdampak bencana. Foto: Metro TV/Andre Septian Yusup.
Masyarakat berharap akses jalan desa hingga kabupaten dapat segera dipulihkan. Selain itu, menjelang bulan Ramadan, warga juga berharap pemerintah dapat membangun rumah singgah sementara bagi mereka.
"Karena itu mereka berharap kepada pemerintah pusat untuk segera membangun rumah-rumah yang mereka tinggalkan atau yang hancur karena bencana tersebut," papar Muzani.
Dukungan pemerintah pusat
Pemerintah juga memastikan layanan gratis. Muzani menyebut BPJS Kesehatan akan digratiskan bagi masyarakat terdampak, dan pelayanan kesehatan dipastikan maksimal.
"Selain itu, BPN akan menggratiskan layanan sertifikasi tanah bagi warga yang terdampak bencana,” ujar Muzani.
Muzani juga menyampaikan apresiasi atas perhatian serius dari Presiden Prabowo Subianto dalam penanganan bencana di Sumatra. “Sebagai pimpinan MPR, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, yang begitu serius menangani musibah di Sumatera,” ujar Muzani.



