JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno membuka Karnaval Sarendo-Rendo yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (14/12/2025).
Kegiatan ini menjadi perayaan budaya Betawi sekaligus penutup tahun menjelang Natal dan Tahun Baru.
“Hari ini kita sebut adalah Karnaval Sarendo-Rendo, Sarendo-Rendo biasanya kalau di Betawi itu acara penutup tahun, karena itu kita anggap ini adalah ujung tahun karena menjelang Natal dan tahun baru,” ujar Rano saat ditemui di kawasan Monas.
Karnaval dibuka dengan berbagai pertunjukan seni khas Jakarta yakni tanjidor, marawis Betawi, hingga ondel-ondel yang meramaikan kawasan Monas.
Baca juga: Ribuan Peserta Lari dari Monas ke Lapangan Banteng, Polisi Pastikan Lalin Tetap Mengalir
Parade budaya tersebut direncanakan menempuh rute dari sisi barat daya Monas menuju kawasan Sarinah, sebelum kembali lagi ke Monas sebagai titik akhir.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Rano Karno, Karnaval Sarendo-Rendo di Monas, Seni dan budaya Betawi di Monas, Ondel-ondel dan kesenian Betawi&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNC8wNzU2MTc5MS9yYW5vLWthcm5vLWJ1a2Eta2FybmF2YWwtc2FyZW5kby1yZW5kby1kaS1tb25hcy1wZW51dHVwLXRhaHVuLWFsYS1iZXRhd2k=&q=Rano Karno Buka Karnaval Sarendo-Rendo di Monas, Penutup Tahun ala Betawi§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Menurut Rano, kegiatan ini menjadi ruang penting bagi sanggar-sanggar seni Betawi yang selama ini minim kesempatan tampil di ruang publik.
“Alhamdulillah dengan kegiatan ini maka bergeraklah komponen sanggar-sanggar di Jakarta. Di Jakarta kita lihat banyak sekali sanggar, tapi tidak punya pentas untuk dia menampilkan kreasinya,” kata Rano.
Ia menyebut Karnaval Sarendo-Rendo melibatkan ratusan sanggar seni Betawi dari berbagai wilayah di Jakarta dan diharapkan bisa menjadi agenda rutin tahunan.
“Mudah-mudahan awal kita keluar dengan yang dibilang Sarendo-Rendo ini akan menjadi kegiatan tahunan di mana saat tutup tahun kita dapat membuat kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Rano memperkirakan jumlah sanggar yang terlibat lebih dari 100 kelompok dengan total peserta hampir mencapai 2.000 orang.
Baca juga: Pramono Ingin Natal dan Tahun Baru di Jakarta Lebih Meriah di Sudirman hingga Monas
“Waduh kalau dibilang sanggarnya lebih dari 100, kalau satu sanggar mungkin 20 orang ya, kira-kira hari ini kalau diperhitungkan hampir 2.000-an,” tuturnya.
Selain parade budaya, acara juga dimeriahkan dengan pasar malam dan hiburan yang berlangsung hingga malam hari.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi, sempat jeda di siang hari, lalu dilanjutkan kembali pada sore hingga malam.
“Dan ini kegiatan bukan hanya pagi sampai malam, nanti ada pasar malam, tapi memang ada jeda,” kata Rano.
Ia pun mengajak warga Jakarta untuk datang dan menikmati berbagai hiburan yang disajikan dalam Karnaval Sarendo-Rendo di kawasan Monas.
“Jadi untuk masyarakat Jakarta yang belum punya kalender kegiatan, silakan datang ke Monas sampai malam, kegiatan di Monas akan ada hiburan,” ujar Rano.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang




