tvOnenews.com - Datang sebagai juara bertahan edisi sebelumnya, Indra Sjafri justru gagal bawa Timnas Indonesia U-22 lolos fase grup SEA Games 2025.
Indra Sjafri menambah daftar panjang pelatih yang gagal antarkan Timnas Indonesia U-22 ke fase knock-out setelah terakhir kali terjadi pada 16 tahun silam.
Timnas Indonesia U-22 terpaksa pulang dengan kepala tertunduk setelah langkah mereka di SEA Games 2025 harus berakhir lebih awal.
Pasalnya, skuad besutan Indra Sjafri itu tak mampu berbuat banyak saat bertemu dua negara Asia Tenggara di grup C, Filipina dan Myanmar.
Dari dua laga tersebut, Timnas Indonesia U-22 kalah dari Filipina (0-1) dan menang meyakinkan atas Myanmar (3-1) dalam pertandingan penutup.
Namun cukup disayangkan, tim Merah-putih gagal lolos babak penyisihan grup C lantaran kalah produktivitas gol dari Malaysia di mini klasemen runner-up terbaik.
Hasil ini menambah catatan buruk Timnas Indonesia U-22 di SEA Games. Terakhir kali Garuda Muda terhenti di fase grup adalah pada 16 tahun silam.
Rekor Buruk Timnas Indonesia U-22 di SEA Games- Persija
Sebetulnya, Timnas Indonesia U-22 sudah cukup sering kehabisan bensin di SEA Games. Mulai dari edisi 1983, 1995, 2003, 2007, hingga 2009 jadi periode mengecewakan.
Namun yang paling dekat dari edisi 2025 ini ialah ketika berlaga di SEA Games 2009. Dilatih juru strategi Uruguay Alberto Bica, Garuda Muda justru finis sebagai juru kunci.
Padahal, Timnas Indonesia U-22 saat itu membawa nama-nama potensial seperti Boaz Solossa, Tony Sucipto, Yongki Aribowo, Ruben Sanadi, hingga Egi Melgiansyah.
Tapi yang terjadi, Garuda Muda kalah berturut-turut atas Laos (0-2) dan Myanmar (1-3) serta ditahan imbang oleh negara tetangga Singapura.
Lebih memalukan lagi, hasil yang diraih atas Laos tersebut menjadi kekalahan pertama sepanjang sejarah pertemuan Timnas Indonesia atas negara itu.
Sebelumnya pada SEA Games 2007, Timnas Indonesia U-22 juga alami nasib serupa. Diarsiteki oleh pelatih berpengalaman Ivan Kolev, Garuda Muda malah tak berdaya.
- FC Sheriff



