Pasca Insiden Cilincing, Mobil Pengantaran MBG Harus di Luar Pagar

disway.id
7 jam lalu
Cover Berita

LUMAJANG, DISWAY.ID - Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat SOP (Standar Operational Procedure) pengantaran Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pengetatan SOP ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebagaimana terjadi dalam insiden mobil pengantar makanan program MBG yang menabrak 20 siswa dan seorang guru SDN 01 Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025). 

Salah satu SOP yang ditetapkan adalah mobil pengantar MBG hanya di luar pagar, dan tidak perlu masuk pekarangan sekolah.

“Usahakan tidak masuk membawa makanan ke halaman. Cukup diantar di depan pagar. Kenapa? Karena meskipun tidak ada upacara, anak-anak itu kan sering lari-lari di halaman,” kata Wakil Kepala BGN bidang Komunikasi Publik dan Investigasi Nanik Sudaryati Deyang dalam pengarahannya di acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola MBG, Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG, di Ballroom Aston Inn, Lumajang, Sabtu, 13 Desember 2025.

Selain itu pengendara mobil pengantar MBG haruslah seseorang yang memang berprofesi sebagai sopir, bukan sopir cabutan, atau berprofesi lain, apalagi yang baru belajar mengendarai mobil.

BACA JUGA:Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Bukti Nyata Kejar Pemulihan Kerugian Negara!

BACA JUGA:Viktor Gyokeres 'Mandul', Rekor Buruk Lini Serang Arsenal Kian Dipertanyakan

“Harus punya SIM, tidak sekadar SIM A, karena SIM A sudah kayak SIM C, asal dapat. Kenapa tidak asal SIM A, supaya dia menguasai pemakaian mobil matic ataupun manual. Dia harus berprofesi sopir,” kata Nanik. 

Selain harus mengenal medan dan memahami jalur lalu lintas pengantaran, sopir pengantar MBG juga harus orang yang berkepribadian baik, tidak pernah terlibat dalam kasus narkoba, serta dalam keadaan sehat jasmani dan rohani.

“Saya minta perhatian sama mitra, jangan karena anda mau bayar murah, lalu main cabut saja, Sekarang saya rekomendasikan agar SPPG itu disuspend dalam waktu yang tidak ditentukan. Nanti kalau ada kejadian, saya pun akan merekomendasikan hal yang sama kepada bapak ibu,” kata mantan wartawan senior itu.

Kepala SPPG juga harus mengatur jam kerja, agar dapat mengawasi distribusi MBG.  Akuntan harus masuk pagi. Pukul 5 sore hingga pukul 1 malam, Ahli Gizi masuk.

Lalu pukul 1 Kepala SPPG masuk, sehingga saat makanan diantar ada Kepala SPPG.

BACA JUGA:Sapa Pengungsi Korban Banjir di Langkat, Prabowo: Kalian adalah Keluarga, Tidak akan Kami Tinggalkan

BACA JUGA:Pemerintah Pastikan Stok Pangan dan Obat di Wilayah Bencana Sumut dan Aceh Tercukupi

“Ini yang kejadian, Ka SPPG-nya nggak tahu ke mana, pada saat sopir mengantar makanan. Berarti dia nggak tahu ke mana sopir itu. Anda harus bertanggung jawab. KaSPPG harus memastikan makanan sampai ke sekolah, dan tunggu ada masalah apa. Hidupkan handphone, jangan susah dihubungi,” kata Nanik.

  • 1
  • 2
  • »

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
3 Santriwati Kabur dari Pesantren di Bogor, Polisi Kembalikan ke Ortu
• 15 jam laludetik.com
thumb
H3 Surabaya Kukuhkan Komite Baru, Ajak Media & Influencer “Shortcut” Peluang Bisnis
• 4 jam laluberitajatim.com
thumb
Dari Balai Yasa Surabaya Gubeng, Inovasi Sarana Kereta KAI Terus Dihadirkan
• 5 jam laluantaranews.com
thumb
Bobroknya Timnas Indonesia U-22: Sudah Liga Diliburkan, Bolos FIFA Matchday, Semifinal SEA Games Saja Tak Tergapai
• 7 jam laluviva.co.id
thumb
Mobil Tabrak Ruko di Depan Stasiun Klender Baru Jaktim
• 23 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.