jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jakarta Pramono Anung memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan ulang dan audit terhadap kelayakan gedung-gedung di Jakarta, khususnya yang ada di wilayah padat.
Hal tersebut dikatakan Pramono Anung menyikapi maraknya kebakaran yang melanda permukiman dan rumah toko (ruko) dalam beberapa waktu terakhir.
BACA JUGA: Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Ruko Terra Drone yang Tewaskan 22 Orang
"Hal yang berkaitan dengan gedung-gedung, saya sudah memerintahkan dinas terkait, yakni Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, kemudian Bina Marga, kemudian Dinas Perizinan, semuanya untuk memeriksa kembali," kata Pramono dikutip Minggu (14/12).
Pramono mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
BACA JUGA: Dirut Terra Drone Indonesia Jadi Tersangka Kasus Kebakaran Menewaskan 22 Orang
Terutama pada bangunan yang mengalami perubahan fungsi maupun penambahan struktur tanpa pengaturan keselamatan yang memadai.
Pramono berharap pemeriksaan ulang terhadap gedung-gedung di Jakarta dapat memperketat pengawasan perizinan serta mencegah bangunan bermasalah yang berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.
Pramono mencontohkan kasus kebakaran hebat yang terjadi di kawasan Jalan Suprapto, Jakarta Pusat, pada sebuah bangunan yang disebutnya sebagai "gedung yang tumbuh".
Menurut Pramono Anung , bangunan tersebut awalnya merupakan bangunan lama yang kemudian mengalami penambahan struktur secara signifikan.
"Jadi ada bangunan lama, tiba-tiba dibangun satu gedung yang tumbuh, yang berbeda dengan kiri-kanannya. Ketinggiannya enam tingkat," katanya.
Namun, Pramono menilai penambahan bangunan itu tidak diiringi dengan pengaturan akses dan standar keselamatan yang memadai.
Pramono menyebutkan, jalur naik dan turun di dalam gedung tidak tertata dengan baik. Bahkan ditemukan penempatan baterai drone di sepanjang jalur tersebut.
"Baik jalan ke atas maupun ke bawah tidak diatur. Bahkan di sepanjang jalan naik ke atas itu ditempatkan baterai untuk drone. Itulah yang menyebabkan kebakaran yang sangat dahsyat," katanya.
Sebelumnya, terjadi kebakaran Rumah Toko (Ruko) Terra Drone di Jakarta Pusat yang menewaskan 22 orang pada Selasa (9/12) dan diduga akibat adanya baterai drone yang jatuh dan menimbulkan percikan api.
Dari keterangan saksi kunci tersebut didapati bahwa kebakaran yang menyebabkan 22 orang meninggal dunia itu disebabkan adanya baterai drone yang terjatuh.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul




