The Cooler Earth 2025, CIMB Niaga Tegaskan Stop Pembiayaan Batu Bara

beritajatim.com
8 jam lalu
Cover Berita

Jakarta (beritajatim.com) – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjadi pionir perbankan berkelanjutan di Indonesia lewat gelaran tahunan The Cooler Earth (TCE) 2025. Acara yang menjadi bagian dari Kejar Mimpi Fest ini digelar di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), pada 13-14 Desember 2025, dengan membawa pesan mendesak, keberlanjutan bukan lagi sekadar wacana, melainkan aksi kolektif yang melibatkan perbankan, media, hingga aktivis.

Dalam sesi diskusi bertajuk “Langkah Bersama untuk Wujudkan The Cooler Earth”, CIMB Niaga menegaskan posisi strategisnya sebagai bank pertama di Indonesia yang berkomitmen tidak memberikan pinjaman baru bagi perusahaan batu bara. Hal ini disampaikan langsung oleh Fransiska Oei, Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga.

“Kami adalah bank pertama yang berkomitmen tidak memberi pinjaman baru pada perusahaan batu bara. Kami bisa menolak, karena ini menyangkut masalah lingkungan. Risiko lingkungan adalah risiko bersama, dan itu nyata,” tegas Fransiska di Jakarta, Sabtu (13/12/2025).

Fransiska menjelaskan bahwa keberlanjutan di CIMB Niaga diterjemahkan ke dalam produk dan aksi nyata. Salah satunya adalah program Sustainability Linked Loan, di mana nasabah korporasi bisa mendapatkan diskon atau insentif khusus jika berhasil mencapai target keberlanjutan tertentu.

Selain itu, CIMB Niaga terus mendorong digitalisasi produk untuk menekan emisi karbon dan melakukan aksi konservasi lingkungan lewat penanaman 44.000 pohon bambu. “Pohon bambu dipilih karena akarnya yang kuat dalam menyimpan air, yang krusial bagi ekosistem kita,” tambahnya.

Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga, Tony Tardjo, menambahkan bahwa sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) juga menjadi fokus utama. Melalui platform GreenBizReady, CIMB Niaga membantu nasabah bertransisi menuju bisnis ramah lingkungan.

“CIMB Niaga sangat senang memberi bantuan bagi nasabah yang ingin menerapkan sustainability. Produk kami dari A sampai Z sudah menerapkan prinsip ini. Mari kita berperan untuk bumi yang lebih baik lagi,” ujar Tony.

Sorotan tajam dalam diskusi ini datang dari Anggota Dewan Pers periode 2025–2028, Abdul Manan. Ia menekankan pentingnya peran media dalam mengawal isu perubahan iklim, namun menyayangkan masih banyaknya jurnalis yang terjebak pada liputan bersifat seremonial.

“Kita sering menulis isu lingkungan hanya saat ada bencana, atau terjebak pada acara seremonial seperti penanaman pohon tanpa mengulik sains di baliknya,” kritik Abdul Manan.

.uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3 { padding:0px; margin: 0; padding-top:1em!important; padding-bottom:1em!important; width:100%; display: block; font-weight:bold; background-color:#eaeaea; border:0!important; border-left:4px solid #D35400!important; text-decoration:none; } .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3:active, .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3:hover { opacity: 1; transition: opacity 250ms; webkit-transition: opacity 250ms; text-decoration:none; } .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3 { transition: background-color 250ms; webkit-transition: background-color 250ms; opacity: 1; transition: opacity 250ms; webkit-transition: opacity 250ms; } .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3 .ctaText { font-weight:bold; color:#464646; text-decoration:none; font-size: 16px; } .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3 .postTitle { color:#000000; text-decoration: underline!important; font-size: 16px; } .uc4b84af983a544a6062726e1a83a7ec3:hover .postTitle { text-decoration: underline!important; }
Baca Juga:  Kejar Mimpi Fest 2025 Jawab Kegelisahan Anak Muda untuk Berani Wujudkan Cita

Menurutnya, isu lingkungan akan menjadi topik panas hingga akhir abad ini. Oleh karena itu, jurnalis dituntut untuk menerapkan jurnalisme konstruktif dan memahami sains sederhana agar tulisan memiliki kedalaman.

“Wartawan lingkungan harus mau belajar science sederhana. Jangan hanya berhenti di seremoni. Kita harus punya framing bagaimana kerusakan lingkungan berkontribusi terhadap bencana, karena bencana sebenarnya bisa dicegah atau diminimalisir dampaknya,” paparnya.

Merespons hal tersebut, CIMB Niaga berencana menggelar Sustainability Journalism Fellowship pada tahun 2026 bekerja sama dengan Indonesian Institute of Journalism (IIJ) untuk melahirkan jurnalis yang mampu menghasilkan karya berdampak.

Sementara itu, aktris dan penggiat lingkungan, Nadine Chandrawinata, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Mewakili organisasi Sea Soldier, Nadine mengakui bahwa tantangan terbesar dalam aksi lingkungan seringkali muncul di awal pergerakan.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri. Walaupun payungnya lingkungan, pendekatannya harus memperhatikan budaya regional yang berbeda-beda. Bagi saya, konsistensi adalah kunci. Apa yang kita lakukan untuk lingkungan hari ini adalah tabungan kita di masa depan,” ujar Nadine melalui The Cooler Earth 2025 CIMB Niaga sembari berharap kolaborasi antara korporasi, media, dan masyarakat dapat menciptakan dampak yang masif demi bumi yang lebih layak huni. [dan/aje]


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pedagang Korban Kericuhan di Kalibata Masih Belum Terima Bantuan
• 11 jam lalukumparan.com
thumb
Timnas Putri Indonesia Takluk dari Vietnam, Fokus Rebut Perunggu SEA Games 2025
• 1 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Klasemen Liga Inggris Usai Liverpool, Chelsea Hingga Arsenal Raih Kemenangan
• 16 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Kriminal kemarin, kerugian korban WO hingga gelar perkara Jokowi
• 17 jam laluantaranews.com
thumb
BMKG: Siaga, hujan petir berpotensi guyur mayoritas daerah pada Minggu
• 16 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.