Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut memperkuat fondasi ekonomi nasional.
“UMKM tidak hanya menjadi ajang perayaan kreativitas dan kewirausahaan, tetapi juga langkah konkret memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui penguatan UMKM dan ekonomi kreatif," kata Teuku Riefky dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Saat membuka Festival dan Launching UMKM Mitra Adhyaksa di Lampung, Jumat, Teuku Riefky menyampaikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Sementara sektor ekonomi kreatif kini tumbuh menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang berkembang pesat di berbagai daerah.
Baca juga: Kemenekraf jembatani 12 jenama fesyen lokal ke pasar global lewat ASIK
Menurut dia, ekonomi kreatif lahir dari kreativitas yang dipadukan dengan inovasi dan teknologi, serta berakar pada budaya.
Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya poin ketiga tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas melalui kewirausahaan dan industri kreatif.
Melalui program UMKM Mitra Adhyaksa, para pelaku usaha memperoleh akses penjelasan regulasi, penyederhanaan perizinan, pendampingan hukum preventif, serta penyuluhan yang mendukung terciptanya iklim usaha yang aman dan berkelanjutan.
Baca juga: Wamenekraf: RI berpeluang jadi pusat fesyen "modest" dan berkelanjutan
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri pelaku ekraf dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Teuku Riefky juga mengapresiasi Kejaksaan Republik Indonesia dan Pemprov Lampung yang memperkuat industri kreatif serta UMKM tersebut.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan bahwa peran Kejaksaan dalam program ini tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menghadirkan kepastian dan perlindungan usaha.
Baca juga: Menteri Ekraf dukung IdeaFest ciptakan inovasi kreasi berdaya saing
Ia mengatakan, dengan adanya pendampingan hukum, UMKM dan industri kreatif dapat fokus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar tanpa rasa khawatir menghadapi persoalan legal yang kerap menjadi hambatan usaha.
"Kementerian Ekraf berkomitmen memperkuat kolaborasi ini karena ekonomi kreatif hanya dapat berkembang jika ekosistemnya didukung kepastian hukum yang kuat,” ujarnya.
Festival UMKM Mitra Adhyaksa menampilkan beragam subsektor ekonomi kreatif unggulan Lampung, mulai dari kuliner seperti kopi dan keripik, kriya berbasis kerajinan lokal, hingga fesyen kain tenun tapis.
Kegiatan ini juga menjadi ruang kurasi untuk mendorong produk lokal naik kelas melalui pameran, coaching clinic, talkshow, business matching, serta area promosi digital.
Baca juga: Menteri Ekraf mendorong subsektor kreatif Gorontalo lebih kompetitif
Dalam satu tahun sejak terbentuk, Kementerian Ekraf mencatat capaian kinerja yang menunjukkan penguatan nyata sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi nasional.
Hingga Semester I 2025, nilai investasi ekonomi kreatif telah mencapai 66 persen dari target atau berkontribusi sekitar 9 persen terhadap total realisasi investasi nasional.
Sementara itu, nilai ekspor ekonomi kreatif pada Oktober 2025 telah menembus hampir 100 persen dari target tahunan dan menyumbang sekitar 13 persen dari total ekspor nonmigas nasional.
Dari sisi ketenagakerjaan, sektor ekonomi kreatif juga melampaui target dengan capaian 107 persen pada Oktober 2025, setara hampir dua juta tenaga kerja di atas target yang ditetapkan.
Adapun kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 tercatat melampaui Rp1.500 triliun atau sekitar 7 persen dari PDB nasional.
Baca juga: Menekraf dukung desa kreatif jadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif
“UMKM tidak hanya menjadi ajang perayaan kreativitas dan kewirausahaan, tetapi juga langkah konkret memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui penguatan UMKM dan ekonomi kreatif," kata Teuku Riefky dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Saat membuka Festival dan Launching UMKM Mitra Adhyaksa di Lampung, Jumat, Teuku Riefky menyampaikan bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
Sementara sektor ekonomi kreatif kini tumbuh menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang berkembang pesat di berbagai daerah.
Baca juga: Kemenekraf jembatani 12 jenama fesyen lokal ke pasar global lewat ASIK
Menurut dia, ekonomi kreatif lahir dari kreativitas yang dipadukan dengan inovasi dan teknologi, serta berakar pada budaya.
Hal ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya poin ketiga tentang penciptaan lapangan kerja berkualitas melalui kewirausahaan dan industri kreatif.
Melalui program UMKM Mitra Adhyaksa, para pelaku usaha memperoleh akses penjelasan regulasi, penyederhanaan perizinan, pendampingan hukum preventif, serta penyuluhan yang mendukung terciptanya iklim usaha yang aman dan berkelanjutan.
Baca juga: Wamenekraf: RI berpeluang jadi pusat fesyen "modest" dan berkelanjutan
Program ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan diri pelaku ekraf dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya.
Teuku Riefky juga mengapresiasi Kejaksaan Republik Indonesia dan Pemprov Lampung yang memperkuat industri kreatif serta UMKM tersebut.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menegaskan bahwa peran Kejaksaan dalam program ini tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam menghadirkan kepastian dan perlindungan usaha.
Baca juga: Menteri Ekraf dukung IdeaFest ciptakan inovasi kreasi berdaya saing
Ia mengatakan, dengan adanya pendampingan hukum, UMKM dan industri kreatif dapat fokus berinovasi, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas pasar tanpa rasa khawatir menghadapi persoalan legal yang kerap menjadi hambatan usaha.
"Kementerian Ekraf berkomitmen memperkuat kolaborasi ini karena ekonomi kreatif hanya dapat berkembang jika ekosistemnya didukung kepastian hukum yang kuat,” ujarnya.
Festival UMKM Mitra Adhyaksa menampilkan beragam subsektor ekonomi kreatif unggulan Lampung, mulai dari kuliner seperti kopi dan keripik, kriya berbasis kerajinan lokal, hingga fesyen kain tenun tapis.
Kegiatan ini juga menjadi ruang kurasi untuk mendorong produk lokal naik kelas melalui pameran, coaching clinic, talkshow, business matching, serta area promosi digital.
Baca juga: Menteri Ekraf mendorong subsektor kreatif Gorontalo lebih kompetitif
Dalam satu tahun sejak terbentuk, Kementerian Ekraf mencatat capaian kinerja yang menunjukkan penguatan nyata sektor ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi nasional.
Hingga Semester I 2025, nilai investasi ekonomi kreatif telah mencapai 66 persen dari target atau berkontribusi sekitar 9 persen terhadap total realisasi investasi nasional.
Sementara itu, nilai ekspor ekonomi kreatif pada Oktober 2025 telah menembus hampir 100 persen dari target tahunan dan menyumbang sekitar 13 persen dari total ekspor nonmigas nasional.
Dari sisi ketenagakerjaan, sektor ekonomi kreatif juga melampaui target dengan capaian 107 persen pada Oktober 2025, setara hampir dua juta tenaga kerja di atas target yang ditetapkan.
Adapun kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024 tercatat melampaui Rp1.500 triliun atau sekitar 7 persen dari PDB nasional.
Baca juga: Menekraf dukung desa kreatif jadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443607/original/074531700_1765702772-Menhut_Gajah.jpg)

