Pemilik Gedung Terra Drone Lagi di LN, Polisi Minta Hadir Pemeriksaan

detik.com
8 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Polisi menyebut pemilik gedung Terra Drone yang terbakar beberapa waktu lalu tengah berada di luar negeri. Polisi meminta pemilik gedung hadir dalam pemeriksaan terkait kasus kebakaran maut yang dijadwalkan pada pekan depan.

"Pemilik gedung kondisinya saat ini ada di luar negeri. Malah udah kami panggil untuk jadwalkan minggu depan kita harapkan dia datang untuk menyegerakan penyidikan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Heri Saputra saat dihubungi, Minggi (14/12/2025).

Berdasarkan dokumen IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan SLF (Sertifikat Laik Fungsi), gedung itu diperuntukan untuk perkantoran biasa. Roby menyebut pihak manajemen menyalahi aturan lantaran terdapat beberapa barang yang mudah terbakar di gedung, termasuk baterai lithium polymer (LiPo) yang menjadi penyebab kebakaran maut.

"Iya menurut kami adalah saat ini demikian (menyalahi aturan), ya dibuktikan dengan adanya barang-barang yang memiliki tingkat kerawanan tinggi yang disimpan dan akhirnya terjadi kebakaran seperti ini," ujarnya.

Baca juga: Unsur Kelalaian di Balik Bos Terra Drone Jadi Tersangka Kebakaran Maut

Sebagai informasi, kebakaran terjadi pada Selasa (9/12) siang. Api bersumber dari ruang inventaris lantai 1 tempat penyimpanan baterai drone tipe lithium polymer (LiPo).

Baterai-baterai yang sudah dalam kondisi rusak disimpan ditumpuk di ruangan tersebut. Baterai itu lalu terjatuh hingga muncul percikan api dan menyambar baterai laik pakai yang juga disimpan dalam ruangan tersebut. Api tersebut lalu membesar dan menjalar ke lantai gedung lainnya.

Total korban tewas dari kejadian kebakaran ini berjumlah 22 orang. Korban tewas karena terjebak di lantai atas gedung yang terdiri atas enam lantai itu. Korban tewas tak bisa keluar karena gedung dipenuhi asap yang berasal dari lantai bawah dan jalur evakuasi yang minim.

Sederet Pelanggaran Keselamatan Gedung

Polisi mengungkap sejumlah pelanggaran keselamatan gedung Terra Drone di Jakarta Pusat yang kebakaran hingga mengakibatkan 22 orang meninggal dunia. Gedung itu tidak memiliki proteksi kebakaran hingga tidak adanya jalur evakuasi.

"Tidak ada pintu darurat, tidak ada sensor asap, tidak ada sistem proteksi kebakaran, tidak ada jalur evakuasi, gedung memiliki IMB (izin mendirikan bangunan) dan SLF (sertifikat laik fungsi) untuk perkantoran namun digunakan juga sebagai tempat penyimpanan atau gudang," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro dalam jumpa pers, Jumat (12/1).

Baca juga: Dirut Terra Drone Terancam Penjara Seumur Hidup Buntut Kebakaran Maut

Hasil penyelidikan, ditemukan juga berupa pelanggaran manajemen. Susatyo menyebutkan tidak ada pemisahan penyimpanan baterai rusak, bekas, dan sehat di gedung tersebut.

"Ruangan penyimpanan sempit 2x2 meter tanpa ventilasi, tanpa fireproofing. Kemudian, genset dengan potensi panas berada di area yang sama," tuturnya.




(wnv/knv)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Aksi Warga India Beri Napas Buatan ke Ular yang Lemas Tersengat Listrik
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Video: Disebut Aji Darmaji Menghilang, Sherly Anak Mpok Alpa Aktif di TikTok
• 11 jam laluinsertlive.com
thumb
Usai Dibersihkan Personel Polri, Masjid Terdampak Bencana di Aceh Tamiang Bisa Dipakai Warga
• 5 jam laluokezone.com
thumb
Update Bencana Sumatra-Aceh: 1.016 Meninggal Dunia, 212 Orang Hilang
• 2 jam lalubisnis.com
thumb
Gol Ekitike dan Assist Salah Bawa Liverpool Menang 2-0 Atas Brighton
• 14 jam lalusuarasurabaya.net
Berhasil disimpan.