Pantau - Perum Bulog menyiapkan stok beras siaga hingga 50 ton di setiap bandara dan pelabuhan di wilayah Sumatera, termasuk Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, guna mempercepat distribusi bantuan bagi korban bencana alam.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyatakan bahwa seluruh jajaran Bulog di wilayah terdampak telah diperintahkan menyiapkan stok beras antara 20 hingga 50 ton per lokasi.
Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bantuan pangan dapat disalurkan secara cepat dan efektif ke daerah-daerah yang sulit dijangkau akibat bencana.
“Kami ingin agar bantuan bisa langsung dikirim dari bandara atau pelabuhan tanpa harus menunggu dari gudang pusat yang jauh,” ungkapnya.
Antisipasi Wilayah Terisolasi dan Kerusakan InfrastrukturLangkah ini diambil setelah Bulog mencermati potensi berkepanjangannya masa tanggap darurat akibat kerusakan infrastruktur yang cukup masif.
Beberapa daerah yang akses jalannya terputus dan sulit ditembus melalui jalur darat antara lain Bener Meriah, Takengon, Agam, dan Tapanuli Tengah.
Dengan adanya stok di lokasi strategis, pengiriman bantuan bisa dilakukan lebih cepat melalui jalur udara dan laut.
Distribusi bantuan dari bandara dan pelabuhan dinilai lebih efisien untuk mengatasi hambatan logistik akibat bencana.
Bulog memastikan bahwa stok siaga tersebut tersedia setiap hari dengan batas minimal 20 ton, sehingga kebutuhan mendesak saat tanggap darurat bisa langsung dipenuhi.
Dukungan Logistik untuk Dapur Umum dan Pemerintah DaerahKebijakan ini mulai diterapkan sejak Kamis, 11 Desember 2025.
Selain beras siaga, Bulog juga menjamin ketersediaan pasokan pangan penting lainnya seperti minyak goreng dan gula.
Pasokan tersebut difokuskan untuk mendukung operasional dapur umum yang dikelola pemerintah daerah selama masa bencana.
Bulog menekankan bahwa seluruh distribusi bantuan dilakukan secara cepat, tepat sasaran, dan terpadu bersama pemerintah daerah di masing-masing wilayah terdampak.
