Penulis: Fityan
TVRINews-Jakarta
Distribusi Cepat Bantuan Korban Bencana, Antisipasi Akses Darat Terputus
Perusahaan Umum (Perum) Bulog mengambil langkah strategis untuk mempercepat penyaluran bantuan pangan darurat bagi korban bencana, khususnya di wilayah terdampak di Sumatera.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menempatkan stok beras siaga hingga 50 ton di setiap bandara dan pelabuhan yang beroperasi di wilayah tersebut, termasuk Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Kebijakan ini diambil guna memastikan respons cepat terhadap kebutuhan logistik di daerah-daerah yang terisolasi akibat kerusakan infrastruktur masif, seperti yang terjadi di Bener Meriah, Takengon, Agam, dan Tapanuli Tengah, yang dilanda banjir berkepanjangan.
“Kami sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran Bulog di wilayah terdampak bencana, di seluruh bandara dan di seluruh pelabuhan, agar disetokkan beras Bulog minimal 20 ton hingga 50 ton,” ujar Rizal saat meninjau ketersediaan stok di kawasan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu 14 desember 2025.
Langkah proaktif ini, lanjut Rizal, bertujuan untuk mengatasi kebutuhan mendesak tanpa harus mengirim pasokan dari gudang penyimpanan yang jauh, sehingga proses distribusi dapat dilakukan secara lebih cepat dan responsif. Pengiriman melalui jalur udara dan laut menjadi opsi utama menyusul terputusnya banyak akses jalan darat yang membatasi mobilitas logistik.
“Dengan stok di bandara dan pelabuhan, bantuan beras tidak lagi harus dikirim dari gudang jauh sehingga distribusi dapat dilakukan lebih cepat dan responsif untuk kebutuhan darurat masyarakat terdampak bencana Sumatera,” tambahnya.
Kebijakan siaga beras ini sudah mulai berlaku sejak tiga hari lalu, tepatnya pada Kamis 11 Desember, menyusul evaluasi Bulog mengenai potensi panjangnya masa tanggap darurat akibat dampak bencana yang luas.
Selain beras, Bulog juga memastikan ketersediaan pasokan komoditas lain, yaitu minyak goreng dan gula, untuk mendukung operasional dapur umum. Logistik untuk dapur umum ini disalurkan secara cepat tanpa menunggu proses administrasi yang panjang.
“Tanpa harus menunggu jawaban langsung dari Kabapanas (Kepala Badan Pangan Nasional), kami lakukan sebagai quick response supaya beras, minyak, dan gula segera sampai ke dapur-dapur umum sehingga maksimal beri layanan terbaik kepada korban-korban bencana banjir,” tegas Rizal, memastikan pelayanan pangan bagi para pengungsi dapat berjalan optimal.
Hingga saat ini, Bulog mencatat stok beras nasional berada di angka 3,7 juta ton, dengan ketersediaan yang memadai di wilayah Sumatera, antara lain Aceh 79.000 ton, Sumatera Utara 29.000 ton, dan Sumatera Barat 7.000 ton. Bulog bahkan berencana menambah stok di Sumatera Barat sebesar 20.000 hingga 30.000 ton guna memperkuat cadangan untuk penanganan bencana lanjutan.
Rizal mengapresiasi sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), yang memastikan kelancaran distribusi logistik.
“Dan ini alhamdulillah sementara belum ada komplain terkait dengan masalah logistik, dan alhamdulillah ini berkat kerja sama dengan TNI, Polri, dan teman-teman BPBD, BNPB, dalam hal ini kami bersinergi mendorong logistik sampai ke daerah-daerah yang dibutuhkan,” tutupnya.
Editor: Redaktur TVRINews




:strip_icc()/kly-media-production/medias/5443676/original/099830800_1765709165-YSP02286.jpeg)