Kronologi Prabowo Dihadang Pria Paruh Baya Saat Kunjungi Lokasi Bencana di Langkat, Diteriaki dan Ditunjuk-tunjuk

grid.id
1 hari lalu
Cover Berita

Grid.ID - Kronologi Prabowo Dihadang pria paruh baya saat kunjungi lokasi bencana mendadak viral. Saat itu, sang presiden RI itu sampai diteriaki dan ditunjuk-tunjuk oleh sang pria.

Usut punya usut, peristiwa kronologi Prabowo dihadang pria paruh baya itu terjadi di Langkat, Sumatera Utara, pada Sabtu (13/12/2025). Dimana pada momen itu, Presiden Prabowo Subianto ternyata sedang meninjau korban banjir bandang.

Mulanya, dilansir dari TribunMedan.com, mobil iring-iringan rombongan Presiden hendak menuju lokasi pengungsi di MAN 1 Langkat, Desa Pekubuan, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Namun saat melintas di Jalan Amir Hamzah, Tanjung Pura, tiba-tiba di dekat mobil muncul pria paruh baya.

Ya, pria berbaju motif batik biru itu bertindak seperti menghadang. Sembari menunjuk-nunjuk ke arah Prabowo Subianto.

Saat kejadian, Prabowo sendiri sedang berdiri di mobil sambil menyapa warga yang menyambut di pinggir jalan. 

Pria itu juga berteriak ke arah Prabowo, namun tak jelas apa yang disampaikan olehnya. 

Alhasil, mobil pun sempat berhenti mendadak. Setelahnya, pasukan paspampres langsung mengamankan pria itu ke pinggir jalan. 

Setelahnya, Prabowo sempat berbicara dengan pria tersebut, dan mobil kembali melanjutkan perjalanan menuju posko pengungsian.

Belum diketahui siapa pria paruh baya yang berani menghadang mobil presiden. Diduga ia merupakan warga setempat yang menjadi korban banjir.

Video aksi penghadangan mobil presiden itu pun viral di media sosial. 

 

Sementara itu beralih dari kronologi Prabowo dihadang pria paruh baya, di lokasi pengungsian di MAN 1 Langkat para warga tidak banyak mengajukan permintaan.

Sri Marlina, salah satu warga Desa Pekubuan hanya memohon kepada Presiden agar segera dilakukan perbaikan pada benteng penahan air yang rusak, sambil menangis tersedu-sedu

"Pak Prabowo, kami minta benteng kami dibetulkan. Kami kebanjiran, Pak. Terendam dalam sekali rumah kami, Pak. Kami tidak minta apa-apa, Pak.

Kami hanya minta benteng kami saja diperbaiki, Pak," kata Sri Marlina dikutip dari SuryaMalang.com, Minggu (14/12/2025).

"Setiap tahun kami mengalami banjir, Pak. Biasanya sampai empat bulan baru surut. Tapi tahun ini yang paling parah, Pak. Kami sampai tidur di atas asbes. Tolong bantu lah kami, Pak," tandasnya.(*)

 

Artikel Asli


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kronologi Kecelakaan Maut di Ring Road Tuban, 2 Pemotor Tewas Terjepit di Antara Truk
• 8 jam lalurctiplus.com
thumb
Pagi Mencekam di Pasar Kramat Jati, 350 Kios Pedagang Ludes Jadi Arang Dalam Satu Jam
• 10 jam lalusuara.com
thumb
Perkembangan Janin 9 Minggu dan Perubahan pada Tubuh Ibu Hamil
• 17 jam lalutheasianparent.com
thumb
Polisi Tetapkan Insiden Teror usai Korban Penembakan Pantai Bondi Capai 16 Orang
• 11 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Zelenskyy Mengalah, Siap Batal Gabung NATO
• 8 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.