Hi!Pontianak – Setelah sempat absen karena pembatasan, gema distorsi dan double pedal kembali memekakkan telinga di Gedung Taman Budaya Kalimantan Barat melalui acara Hardcore Fest yang sukses digelar pada Sabtu, 13 Desember 2025.
Acara yang diprakarsai oleh Uray Meizar ini berhasil menarik ratusan penggemar musik keras. Edisi kali ini secara khusus menyoroti potensi lokal dengan menampilkan sebanyak 14 band metal dan hardcore terbaik dari Kalimantan Barat.
"Tujuan utama kami adalah memberikan ruang bagi talenta pencinta musik Hardcore dan Metal. Taman Budaya ini adalah simbol bahwa musik keras pun bisa menjadi bagian dari budaya dan berekspresi secara positif di ruang publik," kata Uray Meizar.
Adapun deretan band metal dan hardcore yang tampil, mulai dari Secret Weapon, Undaground Cartel, Minority, Fight for Free, Lemondjin, Minimal Tension, dan masih banyak lagi band lainnya yang memanaskan suasana dengan setlist lagu yang agresif dan powerful.
"Ini bukan hanya konser, ini adalah perayaan komunitas. Melihat penonton dari berbagai usia berkumpul dan bersenang-senang, membuktikan bahwa musik keras memiliki tempatnya sendiri di Pontianak. Energi yang diberikan 14 band lokal benar-benar luar biasa," jelas Uray.
Gelaran Hardcore Fest di Taman Budaya ini disambut antusias oleh para musisi maupun penonton. Selama ini, scene hardcore atau metal di Pontianak dikenal dengan mengedepankan etos Do-It-Yourself (DIY), di mana komunitas bekerja sama secara mandiri untuk menyelenggarakan acara.
Acara ini pun ditutup menjelang tengah malam. Pihak panitia juga menyampaikan bahwa inisiatif serupa akan terus digalakkan untuk menjaga roda pergerakan musik ekstrem di Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak agar tetap berjalan dan semakin dikenal luas.
Penulis: Ade Mirza
