FAJAR, ACEH– Pemerintah Aceh meminta bantuan dunia internasional untuk penanganan dan pemulihan pascabencana longsor dan banjir diAceh. Dua Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah disurati secara khusus untuk terlibat yakni; United Nations Development Programme (UNDP) dan UNICEF.
Dua lembaga itu dinilai punya pengalaman dalam menangani pascabencana seperti tsunami 2004 lalu yang melanda Aceh. “Pertimbangannya, mereka lembaga resmi PBB yang ada di Indonesia, Kami rasa mereka dibutuhkan keterlibatannya dalam pemulihan di Aceh,” kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Minggu 14 Desember 2025
Pemerintah Aceh menilai eskalasi kerusakan infrastruktur akibat diterjang banjir longsor di 18 kabupaten kota cukup luas dan membuat ratusan warga kehilangan nyawa dan sebagian dinyatakan hilang hingga pekan ketiga bencana.
Saat ini, Pemerintah Aceh mencatat sudah ada 77 lembaga dan 1.960 relawan yang masuk dalam upaya pemulihan bencana. Mereka merupakan lembaga atau NGO lokal, nasional dan internasional yang masuk dalam desk relawan BNPB untuk Aceh.
Antara lain; yaitu Save The Children, Islamic Relief, ABF, DH Charity, FKKMK UGM, Mahtan Makassar, Relawan Nusantara, Baznas, EMT AHS UGM, Koalisi NGO HAM, Katahati Institute, Orari, Yayasan Geutanyoe dan beberapa lainnya.
“Besar kemungkinan keterlibatan lembaga dan relawan akan terus bertambah dalam respon kebencanaan ini. Atas nama masyarakat Aceh dan korban, gubernur sangat berterima kasih atas niat baik dan kontribusi yang sedang mereka berikan demi pemulihan Aceh ini,” kata Muhammad MTA.
Data dari posko tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh update Pukul 14:36 Wita, Minggu 14 Desember 2025, korban meninggal dunia sebanyak 419 jiwa dan hilang 32 orang. Sementara 474.691 jiwa yang mengungsi. Bencana ini juga merusak 258 unit kantor, 287 tempat ibadah, 305 sekolah, 431 pesantren, 206 RS dan Puskesmas, 461 titik jalan dan 332 jembatan rusak.
Saat ini, berdasarkan data yang tercantum di situs resmi BNPB per Minggu 14 Desember 2025 pukul 17.50 Wita, jumlah tewas akibat bencana di Sumatera dan Aceh kini mencapai 1.016 orang tewas. 218 orang hilang dan 7,6 ribu jiwa mengalami luka-luka. (*)





