Curhat Warga Tinggal di Sisi TPA Cipeucang: Banjir Air Sampah-Khawatir Longsor

kumparan.com
22 jam lalu
Cover Berita

Bau menyeruak dari sampah yang sudah menggunung di TPA Cipeucang, Tangerang Selatan. Di dekat tumpukan sampah itu, terlihat ada pemukiman rumah warga.

Di sana, ada beberapa anak yang sedang bermain sepakbola dan warga yang berkumpul serta berbincang-bincang di depan rumahnya.

Mereka sudah lama menetap di sana dan terbiasa dengan bau sampah. Meski demikian, ada rasa kesal yang terpendam di hati mereka masing-masing. Ada keinginan untuk beristirahat dengan tenang di rumah tanpa mesti menghirup bau sampah tiap malam.

"Pengin, suatu hari nanti, bisa tidur nyenyak enggak bau sampah," kata salah seorang warga, Suriah (50) saat ditemui pada Minggu (14/12).

Tiap hujan turun deras, Suriah mengatakan rumahnya sering kebanjiran. Air hujan yang membanjiri rumahnya itu tercampur dengan sampah sehingga warnanya hitam dan berbau. Jika tersentuh, maka kulit akan terasa gatal.

"Airnya hitam, gatal," ujar dia.

Tak hanya banjir, Suriah juga menyebut sampah pernah longsor kemudian menimpa rumah warga. Hal tersebut membuatnya merasa cemas. Hujan yang mestinya jadi berkah, malah dirasakannya menjadi pembawa petaka.

"Takut longsor," ucap dia.

Berulangkali, Suriah sudah melayangkan protes ke pemerintah tapi tak pernah ada respons yang positif. Baru kali ini, setelah viral di media sosial dan didemo oleh warga, pemerintah mulai bergerak merapikan tumpukan sampah.

"Ini lagi (diberesin)" kata dia.

Hal senada dikatakan warga lainnya, Uum (63). Dia mengaku terganggu karena tumpukan sampah itu tepat berada di belakang rumahnya. Sampah itu menimbulkan banyak kerugian baginya.

Menurut Uum, semua anggota keluarganya sudah terserang penyakit sesak napas hingga gatal di kulit akibat berdekatan dengan sampah. Selain itu, air untuk mandi juga berbau dan tak dapat digunakan.

"Banyak (kerugiannya) air. Bau nyengat, engap. Terus penyakit udah kena. Kerugian kita udah banyak," ujar dia.

Sekitar lima tahun lalu, kata Uum, sampah dari TPA Cipeucang mulai merangsek mendekat ke rumahnya. Saat itu, dia sempat melayangkan protes ke pemerintah tapi sampah tak kunjung dirapikan. Pemerintah hanya berjanji bahwa sampah bakal diangkut ke Pandeglang.

"Katanya, nanti ditarik ke Pandeglang Agustus. Tapi kan gak jadi. Sampai turun ke sini," kata dia.

Kini, sampah mulai dirapikan. Beberapa alat berat sudah dikerahkan untuk merapikan sampah yang sudah lama tertimbun. Di sisi lain, dia juga mengaku sempat ditawari untuk direlokasi. Akan tetapi, dia menolak karena sumber penghidupannya ada di sekitar TPA Cipeucang.

"Yang paling penting mah diselesaikan dulu ini. Jangan sampai longsor lagi ke rumah," kata dia.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Bank Mandiri Kembali Menyalurkan Bantuan Bencana di 3 Titik di Sumatera Utara
• 20 jam lalujpnn.com
thumb
Rekomendasi destinasi yang bisa dituju selama libur tahun baru
• 10 jam laluantaranews.com
thumb
Ini Cara Daftar Mudik Gratis Kemenhub pada Momen Libur Nataru
• 15 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Jalan Menuju Profitabilitas Dimulai dari Pengelolaan Data yang Baik
• 22 jam lalumedcom.id
thumb
Zelensky Sebut Jaminan Keamanan AS sebagai Kompromi atas Keanggotaan NATO
• 2 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.