ACEH, KOMPAS.com - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Masinton Pasaribu menyampaikan, kondisi wilayahnya di Tapteng, Sumatera Utara mulai berangsur membaik, meskipun masih terdapat sejumlah kendala di lapangan.
Masinton menjelaskan, listrik dan internet di Tapteng sudah menyala, meski masih terbatas. Sedangkan untuk pasokan BBM, ia menyebut, perlu diawasi supaya tidak dimanfaatkan spekulan.
“Kondisi mulai terurai perlahan. Listrik dan internet sudah menyala meskipun masih terbatas. Pasokan BBM sudah mulai lancar, meski tetap perlu pengawasan agar tidak dimanfaatkan oleh spekulan,” ujar Masinton saat menerima bantuan kemanusiaan dari MPR dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).
Baca juga: Prabowo Curhati Muzani soal Kepedihan dan Beban Berat Korban Banjir Sumatera
Masinton mengatakan, pihaknya memperpanjang masa tanggap darurat guna memaksimalkan penanganan bencana.
Saat ini, kata dia, masih terdapat sembilan desa yang terisolir dan hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki atau melalui pengiriman bantuan udara.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Pemulihan Pasca Bencana, Banjir Sumatera Utara, Bupati Masinton Pasaribu, Kondisi Tapteng&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8xNC8xOTEzMDUzMS9tYXNpbnRvbi1saXN0cmlrLWludGVybmV0LWRpLXRhcHRlbmctbWFzaWgtdGVyYmF0YXMtaW5zdGFsYXNpLWFpci1iZXJzaWg=&q=Masinton: Listrik-Internet di Tapteng Masih Terbatas, Instalasi Air Bersih Rusak Total§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Selain itu, Masinton menyampaikan bahwa instalasi air bersih di Tapteng rusak total.
“Kami juga membutuhkan penanganan cepat untuk pemulihan air bersih karena seluruh instalasi rusak total, mulai dari hulu hingga jaringan ke rumah warga,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menyebut sedikitnya 5.000 ruang kelas di Sumatera Utara mengalami kerusakan akibat bencana.
Baca juga: Ketua MPR Sebut Pemerintah Sangat Serius Tangani Banjir-Longsor Sumatera
“Yang paling mendesak adalah memastikan siswa segera kembali mengikuti proses pembelajaran. Untuk sekolah dengan kerusakan ringan akan dilakukan pembersihan, sementara yang rusak sedang dan berat akan segera diperbaiki, bahkan direlokasi jika diperlukan agar aman dari bencana,” jelas Atip.
Berdasarkan laporan BPBD Sumatera Utara per 13 Desember, jumlah korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Utara mencapai 348 orang, sementara 91 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban jiwa terbanyak tercatat di Tapanuli Tengah sebanyak 116 orang meninggal dan 63 orang hilang, disusul Tapanuli Selatan 86 orang meninggal, serta Tapanuli Utara 36 orang meninggal dunia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang




